"Bagi kami yang menjadi prioritas setelah ini (pengumuman hasil pilpres) adalah melakukan rekonsiliasi anak-anak bangsa untuk menata langkah ke depan untuk membangun bangsa ini. Kompetisi selama pilpres memang keras, tetapi sebagai anak bangsa kita harus tetap satu," kata Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, KPU pada Kamis (23/7), menyelesaikan hasil rekapitulasi suara pemilu presiden dan wakil presiden di 33 provinsi yang mencatat pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono memperoleh suara tertinggi yakni 73.874.562 atau 60,80 persen.
Sedangkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto meraih 32.548.105 suara atau 26,79 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto mendapatkan 15.081.814 suara atau 12,41 persen.
Rekonsiliasi oleh semua kubu yang selama ini bersaing dalam pilpres, lanjut Andi, sangat diperlukan untuk memupus berbagai pertentangan dan persoalan yang timbul selama pilpres untuk kemudian menyatukan langkah membangun bangsa dalam lima tahun ke depan.
"Para kontestan kan semua sudah menandatangani ikrar siap menang dan siap kalah, sehingga usai penghitungan suara ini semua harus bersatu kembali," kata anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu.
Mengenai berbagai hal dalam pilpres yang diprotes oleh kubu Megawati dan JK, Andi mempersilakan kubu Mega dan JK untuk melakukan haknya dengan melaporkan hal itu melalui jalur yang benar yaitu Mahkamah Konstitusi.
"Jalani saja prosedur yang sudah ada. Saya kira juga masalahnya tidak terlalu signifikan dan bisa gagalkan hasil pilpres," katanya.
Mengenai kemungkinan SBY berinisiatif melakukan pertemuan dengan dua pasangan capres-cawapres lainnya usai penghitungan hasil pilpres, Andi mengatakan hal itu bisa saja terjadi terpulang pada kebesaran hati kedua pasangan lainnya.
"SBY selalu siap untuk bersilaturahim, bersatu dan bekerjasama dengan para capres lainnya demi kemajuan bangsa ini," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009