"Risikonya besar, misalkan membangun gedung SD yang tidak `proper`, asal-asalan, barangkali dananya ikut bocor, runtuh ketika ada gempa. Demikian juga jembatan, infrastruktur lain yang sifatnya fisik," tutur Presiden dalam Munas Luar Biasa Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden mengakui jasa konsultan amat penting dalam berbagai sektor pembangunan di Indonesia untuk menghasilkan proyek-proyek yang berkualitas sehingga setiap rupiah dari biaya proyek yang dikeluarkan APBN harus dapat dipertanggungjawabkan.
"Jangan asal berikan jasa konsultasi tetapi tidak `reliable`, karena `cost`nya terlalu tinggi di kemudian hari," ujarnya.
Presiden berpesan agar konsultan Indonesia memiliki daya saing tinggi sehingga tidak kalah dari jasa konsultan luar negeri, sekaligus mengakui peran besar konsultan dalam pembangunan proyek infrastruktur yang memakan biaya besar dari APBN 2009 senilai Rp35 triliun.
Presiden mengatakan jasa konsultan memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa semua proyek infrastruktur dilaksanakan dengan cara yang tepat.
Sementara itu, Ketua Umum Inkindo Bachder Johan meminta pemerintah mendukung peningkatan sumber daya intelektual sebagai basis dasar industri jasa konsultan dan agar jasa konsultasi Indonesia memiliki daya saing yang tinggi.
Inkindo adalah asosiasi perusahaan konsultan nasional yang dibentuk pada 1979 dan beranggotakan 6.600 perusahaan di seluruh Indonesia serta menaungi 99 ribu tenaga ahli lulusan pendidikan tinggi berbagai bidang. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009