Surabaya (ANTARA News) - Bayi kembar siam asal Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Nawal-Zakil, meninggal dunia di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jumat dini hari.
Bayi hasil pernikahan pasangan suami istri, Laswan Daniel dan Ita Wuri itu meninggal dunia sekitar pukul 02.00 WIB atau lima jam setelah tim dokter RSUD dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil memisahkan bayi kembar siam asal Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Janeeta-Janetra.
Kepala Pusat Pelayanan Kembar Siam RSUD dr. Soetomo, dr. Agus Harianto, Sp.A (K), mengatakan, meninggalnya Nawal-Zakil akibat mengalami kegagalan multifungsi organ.
"Bayi kembar siam Nawal-Zakil hanya memiliki satu jantung, sehingga tidak mungkin dipisahkan seperti Janeeta-Janetra," katanya menjelaskan.
Kondisi tubuh bayi berusia 76 hari itu, lanjut dia, terus membiru. Tim dokter sebelumnya sudah memperkirakan bahwa Nawal-Zakil tidak mungkin akan bertahan dalam waktu lama, karena hanya memiliki satu jantung.
Bahkan, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, bayi kembar siam yang hanya memiliki satu jantung paling lama bertahan hidup sekitar 60 hari.
"Tapi Nawal-Zakil bisa sampai 76 hari. Bahkan, selama berada di rumah sakit ini kondisinya terus membaik," kata Agus Harianto menambahkan.
Namun, beberapa saat sebelum meninggal, kondisi fisik kedua bayi kembar siam, Nawal-Zakil mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sebelumnya, tim dokter dari RSUD dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Unair telah berhasil memisahkan bayi kembar siam, Janeeta-Janetra, Kamis (23/7) malam.
Operasi pemisahan di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD dr. Soetomo itu berlangsung selama 15 jam, mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
Hingga kini RSUD dr. Soetomo masih merawat bayi kembar siam lainnya, Rosita-Rosyida asal Bontang, Kalimantan Timur.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009