Kinshasa (ANTARA News/Reuters) - Sedikitnya 24 orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, tewas ketika pemberontak menyerang sebuah markas militer di Republik Demokratik Kongo timur awal pekan ini, pasukan penjaga perdamaian PBB MONUC mengatakan, Kamis.
Dengan mengutip informasi dari militer Kongo, yang dikenal sebagai FARDC, jurubicara militer MONUC Letnan Kolonel Jean-Paul Dietrich mengatakan markas FARDS di Manje diserang Senin pada pukul 23.00 waktu setempat (pukul 22 GMT) dan tembak-menembak berlangsung hinga pukul 06.00 hari berikutnya.
Para anggota milisi Hutu Rwanda, Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda (FDLR), yang telah melakukan serangan itu, ia mengatakan.
"Korban awal mengindikasikan bahwa tiga anggota FARDC telah tewas dan empat yang lain terluka. Enambelas warga sipil tewas, termasuk seorang isteri dan dua anak tentara FARDC. Lima anggota FDLR tewas," kata Dietrich.
Manje terletak di sebuah daerah terpencil di North Kivu, 5 Km di utara Hombo dekat perbatasan provisi itu dengan South Kivu. "Hanya helikopter yang dapat mencapai tempat itu dan helikopter tidak dapat senantiasa mendarat dengan mudah," kata Dietrich.
Awal tahun ini pasukan Kongo dan Rwanda telah meningkatkan operasi bersama terhadap orang-orang bersenjata Rwanda, Uganda dan setempat di provinsi-provinsi di bagian timur Kongo, yang sering memicu serangan balasan terhadap warga sipil.
Pemberontak Hutu telah terpusat ke perang Kongo sejak 1994, ketika mereka melintas ke negara itu dari Rwanda. Beberapa pekerja bantuan mengatakan sekitar 5,4 juta warga Kongo telah tewas, sebagian besar dari mereka karena kelaparan dan penyakit, sejak perang terakhir mulai pada 1998.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009