Direktur Utama RS PHC Abdul Rofid Fanany di Surabaya, Senin mengatakan upaya itu untuk menghidupkan suasana kekeluargaan antara tim medis dan pasien dalam perawatan, sehingga menumbuhkan semangat positif bagi para pasiennya.
"Tidak hanya menggunakan peralatan serta pengobatan terbaik bagi para pasien, kami RS PHC senantiasa menekankan untuk selalu membangun hubungan kekeluargaan antara tim medis kami dengan para pasien khususnya COVID-19. Kami berharap hal tersebut bisa memberikan semangat positif bagi para pasien dalam menjalani perawatan," tuturnya kepada wartawan.
Baca juga: Menteri BUMN tinjau laboratorium Biomolekuler PCR RS PHC Surabaya
Dalam penyambutan itu, sejumlah tenaga medis mulai perawat hingga dokter berbaris rapi di halaman lobby rumah sakit, dan memberikan kenang-kenangan berupa bingkisan kepada para pasien yang telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.
Sementara itu, salah satu perwakilan keluarga pasien sembuh berusia 73 tahun, asal Klaten, Jawa Tengah, mengaku terharu atas perhatian dan sambutan yang diberikan oleh para tim medis kepada pasien sembuh.
Menurutnya moment tersebut memberikan semangat tersendiri bagi para pasien yang kini masih dalam masa pemulihan pascasembuh dari COVID-19.
Terlebih sejak dirinya dinyatakan positif COVID-19 dan harus menjalani masa perawatan dan isolasi selama 22 hari di RS PHC. Pasien itu mengaku mendapat penanganan dan perawatan yang sangat baik dari pihak rumah sakit anak perusahaan Pelindo III tersebut.
Baca juga: Pelindo III bantu 1.500 APD di tujuh RS Surabaya dan Bali
"Saya keluarga salah satu pasien yang sembuh mengucapkan banyak terimakasih pada tim medis yang telah melakukan berbagai upaya dan perawatan dalam penanganan yang sangat baik bagi keluarga saya yang positif Corona hingga sampai dinyatakan sembuh dari COVID-19. Bahkan ketika akan pulang masih di sambut dengan suasana penuh kekeluargaan," ujar perwakilan salah satu pasien sembuh COVID-19.
Sebelumnya, RS PHC Surabaya ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya, dan menyiapkan ruang Isolasi sebanyak 69 kamar, menyediakan pemeriksaan screening/rapid test melalui layanan drive thru, menyiapkan tim khusus, serta tempat karantina sementara untuk petugas medis dan pasien di sekitar RS PHC Surabaya.
RS BUMN terbesar di Jawa Timur itu, kini juga telah dilengkapi Laboratorium Biomolekuler PCR COVID-19 dengan peralatan terbaik, serta sempat ditinjau langsung Menteri BUMN Erick Thohir Sabtu (9/5).
Baca juga: Sembilan kapal pesiar batal ke Lombok karena COVID-19
Baca juga: Tiga BUMN patungan sediakan 80.000 APD untuk rumah sakit
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020