"Ini yang menjadi problem kita semua, bagaimana mengembalikan kepercayaan mereka," ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Ditambahkan, berbagai upaya terus dilakukan untuk mengembalikan mental dan kepercayaan diri mereka, diantaranya dengan menambah psikolog. Selain juga para pemain di gladi di Akademi Militer Magelang, dengan harapan menjadi lebih cinta tanah air sehingga daya juangnya semakin tinggi.
Rasa kurang percaya diri yang lebih kentara ketika junior berhadapan dengan senior. Sebagian besar dari mereka yang junior segan bila kakak angkatannya kalah, hingga permainannya cenderung tidak konsisten.
"Ini juga yang menjadikan kita tak bisa mendapatkan regenerasi, karena setiap kali uji coba, senior selalu unggul dengan junior walau sebenarnya kemampuannya seimbang," tambahnya.
Setahun terakhir ini prestasi bulutangkis Indonesia semakin terpuruk. Selain selalu gagal di turnamen super series, di kejuaraan besar seperti All England, Thomas Cup/Uber Cup, hingga Sudirman Cup, selalu gagal. Bahkan di even Indonesia Open yang biasanya paling tidak mendapat satu gelar, kali ini tidak mendapat apapun.
"Makanya di Kejuaraan Dunia di India mendatang, saya tak berani menjanjikan apapun, karena menang dan kalah tergantung pada pemainnya masing-masing. Kita telah melatih secara maksimal," tambahnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009