Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak dua produsen otomotif asal India, Tata Motors Limited (TML) dan Mahindra Mahindra Limited (MML) berminat investasi di Indonesia, kata Asosiasi Industri Otomotif India (Society of Indian Automobile Manufacturers/SIAM) dalam The 4th Indonesia Automotif Conference di Jakarta, Kamis.
Director General SIAM Dilip Chenoy menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara di dunia yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi, dan pasarnya masih berkembang.
"Kondisi ini membuat dua produsen otomotif India tertarik untuk investasi di sini. Kedua perusahaan itu adalah Tata dan Mahindra. Mereka saat ini tengah menjajaki pasar Indonesia, paparnya.
Senior General Manager Goverment Affairs and Collaborations TML A S Puri mengatakan, keputusan yang diambil perseroan sangat tergantung dari hasil feasibility studies dan tanggapan pemerintah. "Untuk produk, Nano menjadi salah satu yang potensial di sini. tapi secara keseluruhan, kita punya berbagai model dari yang kecil sampai (kendaraan) niaga yang bisa ditawarkan," paparnya.
Proses feasibility studies, lanjutnya, akan berlangsung selama tiga hingga enam bulan ke depan. Hasil studi ini, nantinya juga akan menentukan jenis mobil apa yang akan diproduksi.
"Kalau terealisasi, basis produksi ini nantinya juga akan diekspor ke pasar Asean," paparnya.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo menambahkan, potensi investasi satu perusahaan bisa mencapai Rp2 triliun untuk kapasitas 100.000 unit per tahun. "Saya belum tahu kapan realisasinya, tergantung mereka. kita inginnya cepat. tahun ini kalau bisa," kata dia.
Sebagai catatan, saat ini, Tata Motors sudah merambah pasar Asean mendirikan pabrik perakitan mobil niaga di Thailand. Setahunnya, Kapasitas terpasang pabrik ini sebesar 25.000 unit per tahun dengan total investasi senilai 1,5 miliar bath.
"Kami sudah beroperasi di Thailand pada pertengahan 2008 lalu. Pada 2008, kami sudah menjual 1.000 unit pick up di Thailand," jelas Chief Executive Officer Tata Motors Thailand Ajit Venkataraman.
Bahkan, Ajit mengaku, saat ini tengah mencari mitra di Indonesia untuk bisa penetrasi ke pasar domestik.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009