Slawi (ANTARA News) - Jangan mendalang kalau tak mampu mencerdaskan penonton, demikianpesan dalang terkenal Ki Enthus Susmono dari Tegal, Jateng.
" Sebagai dalang, saya harus bisa menawarkan kecerdasan di hadapan publik. Saya sudah mencobanya saat memainkan pagelaran wayang di Gedung Bank Indonesia (BI) sehari setelah peledakan bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton ," katanya saat ditemui di sanggarnya, di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Kamis.
Ia mengatakan, pagelaran wayangnya yang berjudul Dewa Ruci tersebut juga mengandung pesan tentang negara Indonesia adalah negara yang ramah.
Kejadian ledakan bom di Indonesia, kata dia, bukanlah pekerjaan warga Indonesia asli, karena cerminan warga asli Indonesia tak mungkin berbuat seperti itu.
"Jadi sebagai warga Indonesia saya tetap akan melakukan pembelaan bahwa pengeboman tersebut bukan perbuatan warga kita," katanya.
Ia mengatakan, tugas untuk memberikan kesan Indonesia negara aman seharusnya juga dilakukan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Wayang yang dipentaskan Ki Enthus di Gedung BI dengan lakon Dewa Ruci Sabtu (18/7) lalu, pernah pula dipentaskan di Amsterdam (19-20/6) dan beberapa pihak di negeri kincir angin beranggapan bahwa dalang asal Tegal itu mampu menampilkan sesuatu keramahan Indonesia sesungguhnya yang diiringi pula irama atraktif.
Ki Enthus menirukan tanggapan terhadap dirinya, yaitu tanggapan dari Robert Van Derboch kurator seni yang membawanya pentas di Belanda.
Kata derboch, sosok dalang seperti Ki Enthuslah yang seharusnya dipentaskan di luar negeri, karena melalui wayang yang dimainkan tersirat pula pengenalan watak budi luhur rakyat Indonesia.
Peneliti wayang tradisional dan kontemporer asal Urije Universiteit Amsterdam, Belanda, Sadiah Boonstra ditemui di sanggar Ki Enthus mengatakan, dirinya tak khawatir terkait ledakan bom yang terjadi di Jakarta.
" Saya tak merasakan ketakutan apapun soal pengeboman itu, karena saya percaya kalau Indonesia adalah negara yang aman," katanya dengan menggunakan bahasa Indonesia terbata-bata.
Ia mengatakan, wayang yang dimainkan Ki Enthus rupanya mampu menggambarkan sesuatu yang baru, termasuk pula menyajikan tontonan mendidik.
" Dari wayang yang dimainkan, saya menemukan keindahan secara mendidik dan mampu memberikan kesan mendalam. Termasuk mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang benar-benar aman," kata wanita berdarah campuran Indonesia-Belanda ini.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009