Jakarta (ANTARA News) - Mulai 2009 Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) meningkatkan hadiah pada delapan sirkuit nasional dan poin ranking yang diperoleh peserta juga meningkat.

"Poin rankingnya dari 1.700 menjadi 2.500, sudah setaraf turnamen International Challenge," ujar Kabid Turnamen dan Perwasitan PB PBSI Mimi Irawan di Jakarta, Kamis.

Untuk 2009, sirkuit nasional digelar di delapan kota yakni; Tarakan, Jakarta, Bandung, Tegal, Surabaya, Bali, Medan dan Makassar. Tiga di antaranya yaitu Tarakan, Jakarta dan Bandung sudah dilaksanakan sedangkan Tegal saat ini masih berlangsung.

Meski digelar secara rutis setiap tahun, kata Mimi, hingga saat ini tidak ada turnamen penutup berupa Grand Final Sirkuit Nasional. "Untuk sementara ini penutupnya adalah kejuaraan nasional (kejurnas)," jelasnya.

Adanya peningkatan poin dan hadiah yang semula Rp50 juta menjadi Rp150 juta diharapkan menarik lebih banyak lagi peserta terutama pemain-pemain muda.

"Tetapi juaranya tidak bisa langsung masuk pelatnas karena kadang-kadang juaranya adalah pemain senior. Mereka yang dipantau oleh bidang pemandu bakat adalah pemain muda," ujar Kabid Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh.

Lius juga mengatakan, dengan diselenggarakannya sirkuit nasional tidak hanya di Jawa, bibit-bibit pemain yang ada di luar Jawa akan muncul. "Karena konsentrasi bulutangkis saat ini hanya di Jawa," katanya mengakui.

Dengan semakin banyaknya bibit pemain, Lius berharap penurunan prestasi yang saat ini terjadi dalam bulutangkis Indonesia suatu saat akan bangkit kembali. Sirkuit nasional yang saat ini berlangsung di Tegal diikuti oleh pemain dari 110 klub.

Peningkatan jumlah hadiah serta poin ranking dimungkinkan karena PT Djarum yang juga telah mensponsori turnamen Super Series di Tanah Air, Indonesia Terbuka, telah berkomitmen menjadi sponsor sirkuit nasional sepanjang tahun 2009.

"Saya bercita-cita tahun depan bisa bertambah menjadi 10 turnamen," harap Mimi Irawan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009