"Kami ingin agar proses divestasi bisa segera rampung. Siapa saja calon mitranya kami tetap komitmen beroperasi dalam jangka panjang," kata General Manager Operations PT NNT, Darren Hall di lokasi tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Ia menegaskan, seluruh jajaran PT NNT saat ini tetap fokus mengoperasikan tambang dengan aman dan mengutamakan kelestarian lingkungan dan keselamatan kerja.
"Kami tetap fokus bekerja terlepas siapapun pemegang saham baru hasil divestasi nantinya," ucap Darren Hall.
Namun Ketua DPRD Sumbawa Barat, Manimbang Kaharyadi tetap mendesak agar sumber dana pembelian saham divestasi PT NNT dijelaskan secara transparan.
"Jangan sampai pemda hanya jadi makelar sehingga saham tetap jatuh ke tangan swasta," kata Manimbang.
Menurut Kepala Dinas Perekonomian, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumbawa Barat Nurdin Noer, pihaknya bersama pemprov NTB, Pemkab Sumbawa serta investor swasta Multicapital masih melakukan pembahasan tahap akhir.
Multicapital telah ditunjuk sebagai mitra pembelian 10 persen saham program divestasi Newmont tahun 2006 dan 2007 dalam tender yang digelar tiga pemda yakni Propinsi NTB, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Anak perusahaan PT Bumi Resources itu diperintahkan menyelesaikan pembentukan perusahaan patungan dengan perusahaan yang dibentuk ketiga pemda, PT Daerah Maju Bersaing (DMB) selama 14 hari hingga tanggal 25 Juli 2009.
Konsorsium daerah memilih Multicapital karena memberikan penawaran terbaik di antaranya komposisi saham perusahaan patungan adalah 25 persen daerah dan 75 persen Multicapital. Seluruh dana pembelian dari Multicapital, dan daerah dapat menempatkan direksi.
Harga tiga persen saham divestasi Newmont tahun 2006 telah disepakati 109 juta dolar AS atau nilai asetnya 3,63 miliar dolar AS. Sedangkan, harga tujuh persen saham divestasi Newmont tahun 2007 adalah 282 juta dolar AS atau dengan nilai aset 4,03 miliar dolar AS.
Patokan harga aset Newmont tahun 2006 sebesar 3,63 miliar dolar AS dan 2007 4,03 miliar dolar AS tersebut lebih tinggi dibandingkan 2008 dan 2009 sebesar 3,52 miliar dolar AS. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
