Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejauh ini telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di 19 provinsi dengan hasil pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono memperoleh 60,39 persen atau 60.719.621 suara.

Perolehan suara pasangan nomor urut dua ini jauh di atas perolehan suara pasangan capres dan cawapres lainnya, yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto yang meraih 28.085.340 suara atau 27,93 persen, dan Jusuf Kalla-Wiranto meraih 11.742.556 suara atau 11,68 persen.

Sembilan belas provinsi yang telah direkapitulasi yaitu Bali, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, dan Kalimanta Barat.

Kemudian Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Dilihat dari perolehan suara setiap provinsi, pasangan SBY-Boediono mendominasi hampir di sebagian besar provinsi yang telah direkapitulasi.

Di DKI Jakarta, misalnya, pasangan nomor urut dua ini memperoleh 3.543.472 suara, sedangkan pasangan lainnya Mega-Prabowo 1.028.227 suara, dan JK-Wiranto 464.257 suara.

Kemudian di Jawa Timur, pasangan SBY-Boediono mendulang suara sebanyak 11.732.298, sementara pasangan lainnya Mega-Prabowo memperoleh 5.916.628 suara, dan pasangan JK-Wiranto mendapatkan 1.801.83 suara.

KPU menjadwalkan menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara ini selama tiga hari sejak Rabu, 22 Juli hingga Jumat, 24 Juli 2009. Pengumuman penetapan hasil pemilu presiden dan wakil presiden, sejauh ini dijadwalkan pada Sabtu, 25 Juli 2009 sekitar pukul 10.00 WIB.

Gugatan

Sementara itu, ditemuai terpisah saksi pasangan Mega-Prabowo, Arif Wibowo yang tidak menghadiri rekapitulasi suara, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait sejumlah masalah.

Menurut Arif, pihaknya akan membawa masalah DPT dan pengurangan jumlah tempat pemungutan suara ke MK.

Niat serupa juga diutarakan oleh saksi pasangan JK-Wiranto, Chairuman Harahap terkait dengan DPT pilpres yang dinilai masih bermasalah. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009