Denpasar (ANTARA News) - Ketua KONI Bali Drs Made Nariana menyayangkan pengurus federasi kempo dunia yang mengambil keputusan untuk membatalkan kejuaraan dunia kempo 2009 yang sedianya berlangsung di Denpasar, Bali, 25-26 Juli mendatang.

"Ini artinya pemerintah Indonesia belum mampu meyakinkan kepada dunia luar bahwa Bali dalam kondisi aman dan nyaman sebagai tuan rumah kegiatan internasional," katanya di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, keputusan tersebut sangat disayangkan, dan yang lebih mengecewakan justru para atlet yang keluar sebagai juara dalam Kejurnas Kempo Indonesia Open 2009 yang dipersiapkan ke kejuaraan dunia batal berlaga dengan kenshi luar negeri.

"Pemerintah Indonesia melalui perwakilannya di luar negeri perlu lebih gencar meyakinkan kepada semua negara di dunia bahwa Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional kondisinya aman dan nyaman untuk dikunjungi," ujarnya.

Yang lebih disayangkan lagi, kata Nariana, kejuaraan dunia kempo dibatalkan, tetapi hampir semua peserta dari sekitar 21 negara sudah berada di Bali, dan mereka dapat dipastikan juga mengalami kekecewaan berat.

Kenshi dari Jepang yang jumlahnya ratusan orang termasuk keluarganya untuk gelombang pertama sudah berada di Bali dan gelombang berikutnya sudah siap untuk terbang ke Bali dan mereka tidak akan mungkin batal untuk datang ke Pulau Dewata itu.

Para atlet kempo dari negara Inggris, Prancis, begitu pula dari Ameriak Serikat, Meksiko, Australia sudah berada di Bali, dan mereka kini berstatus sebagai turis saja akibat batal bertanding.

Untuk mengurangi kekecewaan para kenshi mancanegara itu, pengurus Perkemi kemungkinan akan merancang diadakannya kegiatan unjuk kemampuan (demontrasi) oleh semua atlet yang datang dari mancanegara tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009