Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore menguat sehingga mengakibatkan mata uang Indonesia hampir mencapai Rp10.000 per dolar, karena aksi beli rupiah oleh pelaku pasar.
"Kenaikan rupiah itu sebenarnya sudah diiperkirakan, setelah pada pagi hari cenderung stabil, karena berbagai indikasi ekonomi domestik sangat mendukungnya, " kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis.
Kostaman Thayib mengatakan, pasar sebenarnya sejak sesi pagi positif terhadap rupiah, namun pelaku pasar khawatir dengan laporan pembengkakan defisit anggaran negara-negara maju akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami khawatir rupiah akan tertekan pasar setelah isu defisit anggaran negara-negara maju membengkak, namun pemerintah Indonesia tampaknya sudah memperhitungkannya dengan mencari pasar baru di Eropa Timur yang pasarnya masih menjanjikan," katanya.
Menurut dia, rupiah kalau tidak ada hambatan akan kembali menguat dan menembus angka Rp10.000 per dolar yang sangat dikhawatirkan oleh para eksportir.
Kenaikan rupiah yang berlanjut diperkirakan tidak akan menghambat produk jual eksportir. Hanya saja mereka kerepotan menetapkan harga jual yang selalu berubah mengikuti pergerakan kedua mata uang itu (rupiah dan dolar), katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009