Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Century Tbk pada semester I 2009 mencatatkan laba sebesar Rp139,999 miliar dalam laporan kinerja semesteran (unaudited). Sebelumnya pada tutup buku 31 Desember 2008, bank tersebut rugi Rp7,281 triliun.

Kerugian tersebut akibat salah urus sehingga bank itu harus diambil alih pemerintah melalui lembaga penjamin simpanan (LPS) pada November 2008.

"Kerugian itu akibat beban penghapusan aktiva produktif dan karena salah kelola dari manajemen lama," kata Direktur Utama Bank Century Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, pada semester I 2009 ini kinerja bank Century terus membaik. Rasio kecukupan modal (CAR( yang sempat negatif, saat ini telah berada di 8,25 persen.

Total aset meningkat menjadi Rp6,626 triliun dibandingkan Desember 2008 yang mencapai Rp5,585 triliun. Dana pihak ketiga dalam bentuk rupiah juga mengalami peningkatan menjadi Rp5,191 triliun atau meningkat sekitar Rp75 miliar dibandingkan Desember 2008.

Kredit bermasalah (NPL) pada semester I tercatat membaik menjadi 7,3 persen dibandingkan akhir 2008 yang mencapai 10,42 persen. Ia menambahkan pendapatan fee base dalam satu semester ini sebesar Rp500 juta per bulan.

PT Bank Century Tbk, merupakan bank swasta yang diambil alih oleh pemerintah setelah gagal melewati masa krisis akibat salah urus manajemennya. Pengambilalihan tersebut dilakukan agar tidak memicu terjadinya krisis.

LPS mengambil alih pada 21 November 2008. LPS hingga akhir Desember 2008 menyuntikkan dana sebesar Rp4,977 triliun. LPS kembali menyuntikkan dana pada semester I 2009 ini sebesar Rp1,785 triliun sehingga total dana yang disuntikkan telah mencapai Rp6,7 triliun. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009