Laporan yang di sini jumlah pemudik turun drastis, penyekatan yang dilakukan cukup efektif
Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi pembentukan posko penyekatan yang mampu menurunkan jumlah pemudik di wilayah ini, sehingga meminimalisir potensi timbulnya klaster baru dalam penyebaran COVID--19.
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Senin, mengatakan dari pemantauan di posko Operasi Lilin Progo 2020 yang dilakukannya dalam beberapa hari terakhir petugas melakukan pengawasan secara ketat kendaraan yang masuk ke Gunung Kidul.
"Cara ini cukup efektif menghalau pendatang yang akan masuk. Laporan yang di sini jumlah pemudik turun drastis, penyekatan yang dilakukan cukup efektif," kata Immawan.
Ia mendukung kebijakan warga yang keluar dari Jakarta akan kesulitan kembali ke Jakarta. Hal ini juga berdampak mengurangi jumlah warga yang tidak mudik.
"Intinya lebih baik tidak mudik, disini akan dikarantina, balik ke Jakarta akan sulit. Pulang kampung saat ini lebih banyak mudaratnya dan bahayanya dari pada manfaatnya. Itu yang harus diingatkan terus," kata Immawan.
Baca juga: Petugas Posko Penyekatan Gunung Kidul menghalau kendaraan pendatang
Baca juga: Polres Gunung Kidul dirikan tujuh posko penyekatan antisipasi pemudik
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunung Kidul Kelik Yuniantoro mengatakan sejak akhir Maret hingga Senin (11/5) tercatat 12599 orang yang datang. Pada Kamis (7/5) ada 12.232 pemudik, atau naik 367 orang selama 4 hari terakhir. Paling banyak datan di Kecamatan Semin sebanyak 1.158 orang, Playen sebanyak 1.048 orang, dan Ngawen 1.023 orang.
Pemudik akan didata melalui Sistem Informasi Desa (SID) setiap pendatang didata riwayat perjalanannya, dan dicatat nomor teleponnya. Setiap pendatang diwajibkan ikut protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Datanya akan diunggah melalui SID. Setiap pergerakan pemudik dipantau dari tim," katanya.
Selanjutnya, Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Widhiastuti mengatakan total ada 106 kendaraan yang akan masuk ke Gunung Kidul diarahkan untuk putar balik sejak sejak Minggu (26/4) hingga Senin (11/5. Adapun jenis kendarannya yakni roda dua 25 kendaraan dan roda empat 81 kendaraan.
Kendaraan yang diminta berputar balik adalah yang berplat nomor luar DIY dan penumpangnya juga beridentitas dari luar DIY. Para pengendara juga diminta keterangan terkait maksud kedatangannya.
"Total penumpang kendaraan 764 penumpang yang tidak diperkenankan masuk," kata Enny
Pemantauan posko Operasi Ketupat Progo 2020 masing-masing berada di wilayah Kecamatan Patuk, Playen, Panggang, Rongkop, Bedoyo Ponjong, Blutak Semin serta pertigaan Ngawen. Untuk mendukung posko tersebut sebanyak 445 personel polisi disiapkan untuk melakukan pengaman.
Enny berharap masyarakat bisa memahami sehingga bisa menyampaikan kepada keluarga di luar daerah untuk tidak mudik terlebih dahulu. Ini demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Sesuai rencana, posko penyekatan ini akan beroperasi hingga akhir Mei nanti," kata Enny.
Baca juga: Pemkab Lebak tolak pemudik dari "zona merah" COVID-19
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020