Jakarta (ANTARA News) - Band pendatang baru, Le Bays, ingin tampil lebih memikat di jalur musik pop yang sangat kompetitif dewasa ini.
"Kami sadar sekarang ini banyak sekali band baru bermunculan, dan hampir semua mengusung musik pop. Karena itu, sesuai nama band kami yang diambil dari bahasa gaul, lebai, kami ingin bisa tampil dengan nilai lebih," kata vokalis Ayiela kepada wartawan, usai bandnya menggelar konser peluncuran album debut, Dongeng, di M.U Cafe, Jakarta, Rabu.
Le Bays terbentuk pada pertengahan 2008 dengan formasi trio, Ayiela (lead vocal), Ivan (lead guitar) dan Anka (guitar/piano).
Kata lebai memiliki makna hiperbola atau berlebihan. Tetapi bagi ketiga musisi muda tersebut, Le Bays bukanlah band yang dipuji secara berlebihan melainkan karena mereka memang punya kelebihan.
Kelebihan itu antara lain selalu membawakan lagu-lagu karya sendiri dan memainkan musik pop dalam berbagai warna.
"Musik pop yang kami mainkan sangat beragam, mulai dari yang ringan hingga yang berunsur rock-progresive, kata Ayiela.
"Teman dunia maya"
Album Dongeng Le Bays berisi 10 lagu, termasuk "Dongeng di Dunia Maya" yang diandalkan mencetak hits.
Lagu tersebut, yang bila disimak akan mengingatkan orang pada lagu-lagu khas Vina Panduwinata di era 1980-an, bertutur tentang pertemanan melalui Internet yang difasilitasi sejumlah situs seperti grup milis, friendster, hingga face book yang kini paling digandrungi para pengguna Internet.
"Lagu-lagu kami umumnya didasarkan pada pengalaman hidup. Dongeng di Dunia Maya adalah kisah cinta yang terjalin melalui media maya, seperti banyak terjadi di jaman sekarang," kata Ayiela.
Nomor lain yang diandalkan Le Bays di antaranya Zombie Days, Cinta Sejati, Pencuri Hati, dan In Love With You.
Untuk keperluan promosi, Shelmer Record yang menangani band Le Bays telah menyusun rencana konser keliling Pulau Jawa, dijadwalkan penyelenggaraannya setelah bulan puasa.
Sebelum itu, video klip "Dongeng di Dunia Maya" akan ditayangkan di sejumlah stasiun televisi.
"Sekarang ini, CD album perdana Le Bays sudah kami kirimkan ke 500 stasiun radio di seluruh Indonesia," kata produser Shelmer Record, Henry Siregar. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
SHELMER or HENRY ..Fuck ur DEDICATED for music…
Trust Me… Thx
Wassalamualaikum