Tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator
Jakarta (ANTARA) - Pendapatan PT XL Axiata Tbk dalam tiga bulan pertama 2020 mencapai Rp6,5 triliun atau meningkat sembilan persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, sementara pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun di tengah ketatnya persaingan industri itu.
"Tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator. Namun, momentum positif dari kinerja 2019 ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di triwulan pertama 2020," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin
Perusahaan, kata Dian, berhasil meningkatkan penetrasi penggunaan smartphone mencapai 86 persen akhir triwulan pertama. Keberhasilan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan data sebesar 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91 persen dari total pendapatan layanan perusahaan.
Total trafik sepanjang triwulan pertama tersebut meningkat 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan tujuh persen dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ). Sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret, seiring dengan merebaknya COVID-19, trafik data telah meningkat 15 persen dibandingkan periode sebelum WFH.
"Pada saat yang sama, XL Axiata meluncurkan program gratis 2GB per hari untuk membantu pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan layanan data untuk membantu bekerja atau belajar dari rumah," katanya.
Total pelanggan XL Axiata di periode ini turun tipis menjadi 55,5 juta karena persaingan yang semakin ketat. Meski demikian, pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) tetap stabil di 36 ribu, sama dengan kuartal sebelumnya (QoQ) dan meningkat sebesar enam persen dibandingkan dengan 1Q 2019 (YoY).
Selain itu, XL Axiata juga mengenalkan beberapa penawaran baru selama triwulan pertama, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIOHOME untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Di sisi lain, beban usaha menurun 10 persen YoY dan menurun 13 persen QoQ. Hal ini bisa terjadi karena beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23% YoY dan -24% QoQ) sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Sementara itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya turun sembilan persen lebih rendah YoY karena menurunnya interkoneksi dari trafik layanan voice. Biaya pemasaran juga turun satu persen lebih rendah YoY karena terjadinya pergeseran pengeluaran ke digital.
XL Axiata terus berinvestasi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringannya di seluruh Indonesia. Per akhir Maret 2020, XL Axiata memiliki lebih dari 133 ribu BTS, meningkat sembilan persen dbandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Sebanyak lebih dari 43 ribu BTS di antaranya merupakan BTS 4G.
Jaringan 4G XL Axiata kini telah hadir dan melayani pelanggan di 449 kota/kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun pandemi COVID-19, instalasi jaringan terus berjalan sesuai rencana tanpa gangguan dan mayoritas diharapkan akan selesai sebelum Lebaran.
Pada akhir Maret 2020, XL Axiata tidak memiliki utang dalam mata uang dolar AS, dengan komposisi 46 persen di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan.
Baca juga: XL Axiata perkuat jaringan jelang dan selama Ramadhan hingga Lebaran
Baca juga: Internet berikan manfaat besar selama pandemi COVID-19
Baca juga: XL Axiata umumkan "buyback" saham senilai hingga Rp500 miliar
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020