Accra (ANTARA) - Salah seorang pekerja pabrik pengolahan ikan di Kota Tema pinggir laut Atlantik, Ghana, menginfeksi virus corona ke 533 pekerja lainnya di fasilitas tersebut, kata Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, Minggu (10/5).
Otoritas kesehatan Ghana melaporkan wabah di fasilitas industrial tersebut pada Jumat (8/5) tanpa penjelasan lebih lanjut.
"Semua 533 orang terinfeksi dari satu orang," kata Presiden Akufo-Addo. Ia tidak menjelaskan bagaimana penyakit tersebut dapat menyebar di fasilitas itu atau apakah langkah keselamatan sudah diterapkan.
Menurutnya, 533 kasus positif atau setara sekitar 11,3 persen dari total infeksi di Ghana, merupakan bagian dari akumulasi sekitar 921 kasus sepanjang 26 April yang baru-baru ini dilaporkan.
Kasus baru menambah jumlah kumulatif di negara Afrika Barat tersebut menjadi 4.700 hingga Minggu malam, jumlah infeksi tertinggi di Afrika Barat.
Presiden mengatakan 22 orang meninggal akibat COVID-19 sementara 494 pasien dinyatakan sembuh.
Dengan 160.501 tes sejak terjadinya wabah pada pertengahan Maret, Akufo-Addo mengklaim Ghana telah melakukan lebih banyak tes per juta orang dibandingkan dengan negara-negara lain lain di Afrika.
"Penerapan strategi pelacakan, pengujian dan pengobatan kami merupakan cara kami yang paling pasti untuk mengusir virus corona," kata Akufo-Addo.
Presiden mengumumkan bahwa larangan pertemuan publik diperpanjang hingga akhir Mei sedangkan sekolah dan universitas masih ditutup.
Akufo-Addo melonggarkan penguncian di dua kota besar Ghana, Accra and Kumasi, pada 19 April di tengah kekhawatiran soal dampak berkepanjangan yang ditimbulkan karantina wilayah tersebut pada ekonomi.
Sumnber: Reuters
Baca juga: Ghana gunakan "drone" untuk lakukan tes corona lebih cepat
Baca juga: Kuba mengirim dokter ke Afrika Selatan untuk perangi virus corona
Baca juga: WHO sebut Afrika masih mampu membendung wabah corona
Puncak COVID-19 diprediksi capai 95 ribu kasus pada Mei 2020
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020