Yogyakarta (ANTARA News) - Grup band asal Yogyakarta, Zoo, akan meluncurkan album terbaru berjudul "Trilogi Peradaban" di Kedai Kebun Forum Yogyakarta 25 Juli ini.
"Album itu menggambarkan sejarah peradaban manusia yang selalu berputar, berulang, dan dinamis," kata koodinator Humas peluncuran album "Trilogi Peradaban", Anggit Tut Pinilih, di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, Zoo menceritakan babak-babak peradaban manusia melalui sebuah masterpiece album triloginya tersebut.
Peradaban manusia dibagi dalam tiga babak besar dalam album tersebut, yakni neolitikum, mesolitikum, dan paleolitikum, yang masing-masing mempunyai kisah, lika-liku, mosi, dan memiliki makna yang berbeda-beda.
"Semua itu dilontarkan melalui lirik-lirik puitis kritis, menggabungkan unsur etnis tradisional hingga rock kontemporer," katanya.
Ia mengatakan, album itu merupakan sebuah penyegaran yang unik dan sebuah prestasi tersendiri bagi seniman musik Yogyakarta bahkan musik nasional yang saat ini cenderung seragam.
"Tema yang mendasari penciptaan lirik-lirik lagu Zoo berkisar tentang peradaban modern. Kesempurnaan sekaligus ketakutan manusia," katanya.
Selain itu, juga berkisah tentang kemerosotan akar-akar kebudayaan akibat modernisasi dan beberapa tema yang berusaha membangkitkan kesadaran akan pentingnya keberanian dan kelaki-lakian.
"Zoo melakukan persilangan kontras antara beragam musik yang kemudian dibalut dengan eksplorasi suara dan bermacam unsur yang dianggap perlu, mulai dari musik rock hingga tradisional," katanya.
Menurut dia, sebelum album "Trilogi Peradaban", Zoo pernah merilis mini album pertama bertajuk "Kebun Binatang" di bawah bendera Yes No Wave Music.
"Zoo digawangi oleh Rully Shabara Herman (vokal, jimbe), Bhakti Prasetyo (bass), Dimas Budi Satya (drum), dan Ramberto Agozalie (additional drummer)," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009