Surabaya (ANTARA News) - Operasi pemisahan bayi kembar siam Janeeta-Janetra di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Kamis (23/7) akan ditangani 100 dokter dan tenaga perawat.

"Kami sudah menyiapkan 100 orang tenaga dokter dan perawat untuk operasi pemisahan kembar siam besok," kata Ketua Pusat Pelayanan Kembar Siap RSUD dr. Soetomo, Surabaya, dr. Agus Harianto, Sp.A (K), Rabu.

Menurut dia, operasi pemisahan bayi hasil pernikahan pasangan Yus Aminuddin dan Nur Rochmah, warga Pandaan, Kabupaten Pasuruan itu akan memakan waktu selama 15 jam mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.

"Saat ini persiapannya sudah 100 persen dan kondisi kesehatan bayi pun sudah membaik setelah mengalami demam selama beberapa hari," katanya.

Sebelumnya, operasi pemisahan bayi dempet dada dan perut itu akan dilangsungkan, Rabu. Namun karena, Janeeta-Janetra mengalami demam, operasi itu pun ditunda.

Secara kebetulan, Rabu dini hari bayi kembar siam lainnya, M. Faraz-M. Naufal asal Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia di RSUD dr. Soetomo setelah menjalani perawatan selama 25 hari.

"Bisa dibayangkan, bagaimana bingungnya kami, jika operasi pemisahan Janeeta-Janetra dilakukan hari ini. Tentu mental dan fisik kami terganggu. Demikian pula konsentrasi kami akan terpecah," kata Agus.

Untuk operasi pemisahan bayi kembar siam berusia tiga bulan itu, lanjut dia, akan dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari tahap persiapan, pemotongan dua tubuh bayi, pemisahan jantung, liver, paru-paru, dan organ tubuh lainnya.

Sampai saat ini RSUD dr. Soetomo merawat tiga bayi kembar siam. Selain Janeeta-Janetra, ada Rosita-Rosida asal Bontang, Kalimantan Timur dan Nawal-Zahil asal Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009