Nirwan Ahmad: Bentuk penanganannya kompleks, baik secara teknis maupun ekonomi. Semua memberikan jaminan ketenangan dalam masyarakat.

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengapresiasi upaya para pegiat literasi di jaringan 10 Rumah Aman dan Pustaka Bergerak membantu aparat Kepolisian untuk mengurangi dampak COVID-19 di lingkungan masyarakat termasuk dari sisi ekonomi.

“Kami apresiasi atas beragam ‘treatment’ yang diterapkan terkait penanganan pandemi COVID-19 di daerah. Apalagi, aktivitasnya dilakukan dengan bergotong royong. Semuanya tentu akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin.

Para pegiat 10 Rumah Aman dan Pustaka bergerak selama ini aktif dalam membagikan buku-buku kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi namun saat ini mengubah kegiatan mereka dengan membantu pemerintah meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19.

Ada beragam formulasi yang diterapkan, termasuk aktif menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai COVID-19.

”Selain nantinya setelah pandemi COVID-19 zona merah dinyatakan menjadi hijau, masyarakat memiliki akses ekonomi baru yang berguna secara jangka panjang,“ katanya.

Baca juga: Pemerintah rilis aplikasi pantau corona 10 Rumah Aman

Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan penanganan dampak COVID-19 di berbagai daerah dilakukan secara masif.

“Semua unsur dan elemen terlibat aktif di sini. Bentuk penanganannya kompleks, baik secara teknis maupun ekonomi. Semua memberikan jaminan ketenangan dalam masyarakat,” katanya.

Salah satu Pendiri Kelas Anak Indonesia, member Pustaka Bergerak, Bripka Hadi S Sitanggang misalnya aktif menghidupkan perekonomian masyarakat di wilayahnya. Zona aktivasinya ada di Kelurahan Kota Baringin dan Huta Tonga-Tonga, Sibolga Kota, Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).

“Kami terus fokus pada penanganan pandemi COVID-19. Ada banyak aktivitas yang dijalankan. Selain menjalankan protokol kesehatan, kami juga mengurai dampak ekonominya. Dengan begitu, tetap ada jaminan perekonomian bagi keluarganya sembari menunggu pandemi COVID-19 selesai,” kata pria yang juga sebagai Bhabinkamtibmas Kelurahan Kota Baringin, Polres Sibolga, Polda Sumut itu.

Baca juga: Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman dapat respon positif

Untuk memberikan jaminan pendapatan bagi keluarga, ada 4 program penanganan ekonomi yang digulirkan pada 2 kelurahan tersebut. Komposisinya terdiri atas kegiatan pertanian, perdagangan buah, dapur umum, hingga donasi sembako.

Hadi yang akrab disapa Mister ini menambahkan, kelanjutan perekonomian keluarga jangka panjang tetap diperhatikan.

“Terkena efek pandemi COVID-19, ada banyak warga yang akhirnya menganggur. Mereka ini kehilangan pendapatannya. Untuk itu, kami coba tawarkan potensi usaha lain jangka panjang yang menjanjikan. Respon mereka bagus. Meski demikian, kami tetap berikan paket bantuan jangka pendek,” katanya.

Untuk memberikan alternatif usaha jangka panjang, usaha pertanian pun digalakan. Peminatnya ada 10 Kepala Keluarga. Mereka memanfaatkan lahan pekarangannya dengan luasan rata-rata 20 X 20 meter.

Jenis komoditas yang ditanam berumur pendek, seperti bayam merah. Adapun perdagangan buah sementara diminati satu orang yakni berjualan jambu batu dengan modal awal Rp200.000.

Mereka juga membuka dapur umum yang melibatkan para pemilik usaha kuliner yang terhenti sementara yang setiap harinya ada 175 hingga 300 paket bungkus nasi yang dibagikan. Mereka juga tetap menggulirkan program Donasi Sembako yang menyasar 20 Kepala Keluarga yang dianggap paling membutuhkan.

“Dengan kebersamaan ini, situasi masyarakat di wilayah kami sangat kondusif. Bagi yang berpuasa, tetap tenang beribadah. Secara umum, penanganan COVID-19 di wilayah kami bagus. Apalagi, kami juga mendapat bantuan dari Yayasan 10 Rumah Aman. Bentuknya thermo gun, masker, sarung tangan, dan stiker. Distribusi kepada masyarakat sudah dilakukan dan pencatatan suhu tubuhnya rutin,” katanya.

Baca juga: Moeldoko apresiasi Pustaka Bergerak bantu pemerintah lawan COVID-19

Serupa di Sibolga Kota, penanganan COVID-19 juga intensif dilakukan di Lambu Kibang, Tulang Bawang, Lampung. Sasarannya tiga Tiuh (desa), seperti Palem Asri, Pagar Buana, dan Balan Jaya. Inisiatornya, Brigpol Harianto selaku Pendiri Motorpustaka Bhabinkamtibmas, member Pustaka Bergerak bersinergi bersama dengan Karang Taruna, PKK, dan Tim Kesehatan.

“Beragam cara penanganan COVID-19 juga dilakukan di wilayah kami. Program pemberian sembako itu tetap berjalan, meski dengan beragam penyesuaian. Yang jelas, kami ucapkan terima kasih atas paket bantuan dari Yayasan 10 Rumah Aman,” kata Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Lambu Kibang, Polres Tulang Bawang Barat, Brigpol Harianto.

Sama seperti daerah lain, wilayah Lambu Kibang juga mendapat beragam paket peralatan dari Yayasan 10 Rumah Aman. Proses pengukuran suhu tubuh dilakukan rutin dan sementara masuk zona hijau COVID-19.

Hal sama dilakukan Polsek Loli, Polres Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Melalui Bripka Burhan yang juga Pendiri Motorpustaka Binmas Polsek Loli Waikabubak, beragam aktivitas dilakukan untuk memutus rantai COVID-19. Polisi yang kerap menjadi guru ini gembira mendapatkan paket bantuan dari Yayasan 10 Rumah Aman dan siap membantu menangani dampak COVID-19 di wilayahnya.

Baca juga: Moeldoko apresiasi The Jakmania ikut amankan ibu kota dari COVID-19

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020