Temanggung (ANTARA News) - Pihak keluarga Muhammad Nasir (60), ayah Nur Said (35), yang sebelumnya diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Jakarta, merasa lega karena anaknya dipastikan bukan sebagai pelakunya oleh kepolisian.
"Tentu ini melegakan," kata Ahmad Rofiin (57), sepupu Nasir yang tinggal di belakang rumah Nasir di Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, di lereng timur Gunung Sindoro, di Temanggung, Rabu sore.
Ia menyatakan pihak keluarga setelah mendapat kabar bahwa Nur diduga pengebom Hotel JW Marriot di Jakarta, Jumat (17/7), menjadi resah atas kepastian informasi itu.
Hingga saat ini, katanya, pintu rumah Nasir tertutup. Pada Senin (20/7), Nasir dan isterinya, Tuminem (57), dijemput petugas untuk menjalani tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
Pihak kepolisian di Jakarta pada Rabu (22/7) mengumumkan bahwa Nur bukan pelaku bom bunuh diri itu.
Kepala Desa Katekan, Muhammad Tohir, mengatakan, mendapat kabar dari berita di televisi bahwa hasil tes DNA ternyata negatif atau bukan Nur.
"Saya lihat berita dari televisi, memang seperti itu, saya sudah minta kepada Pak Kadus (Kukuh Riyanto,red) untuk menyampaikan kepada Pak Nasir," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat selama ini merasa turut prihatin atas peristiwa yang sedang dihadapi keluarga Nasir.
Tetapi, katanya, kini warga setempat lega karena ternyata Nur bukan pengebom hotel itu.
Ia mengaku belum mendapat berita resmi dari yang berwajib tentang hasil tes DNA itu.
Subawadi, yang tinggal di depan rumah Nasir, mengaku melihat orang tua Nur itu berjalan di depan rumahnya dengan menggunakan kain sarung dan kaos warna cokelat tua.
"Tadi pagi sekitar pukul 06:00 WIB saya lihat berjalan di depan rumahnya, tetapi tidak tahu akan ke mana, sampai saat ini (sekitar pukul 17:30 WIB,red) rumahnya tertutup," katanya.
Mungkin, kata Subawadi yang juga Kepala Urusan Umum Pemerintah Desa Katekan itu, Nasir pulang dari tes DNA pada Selasa (21/7) malam.
Ia mengaku melihat Kepala Polres (Kapolres) Temanggung, AKBP Muhammad Zari, menemui Kades Tohir, di rumahnya di Dusun Lamuk, Desa Katekan, sekitar pukul 14:00 WIB.
"Tetapi tidak tahu apa yang dibicarakan dengan Pak Kades," katanya.
Warga setempat tetap berharap segera diketahui pengebom itu.
Kapolres Zari tidak bisa dihubungi ketika hendak dikonfirmasi soal kabar hasil tes DNA tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009