Menurut Ketua Badan Pariwisata Bali (BTB) Ngurah Wijaya di Renon RAbu mengatakan, penghargaan itu merupakan titik balik bagi pariwisata Bali ditengah pemberlakuan travel warning atau larangan berkunjung oleh Amerika dan Australia pasca-serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta 17 Juli lalu.
"Travel dan Leisure menobatkan Bali sebagai pulau terbaik dunia setelah menyisihkan pulau-pulau lainnya di dunia termasuk Kepulauan Galapagos," paparnya.
Dia menambahkan, tahun lalu Bali kalah dengan Galapagos, namun pada tahun ini Bali mampu melampaui pulau tersebut dengan mengumpulkan poin mencapai 87.41, sementara Galapagos hanya mengumpulkan 86,80 poin.
Lebih jauh dia mengungkapkan, larangan berkunjung oleh luar negeri sudah ada sejak dulu, namun baginya hal itu tidak menghambat Bali meraih penghargaan internasional.
"Ini patut kita syukuri dan apresiasi, karena sekaligus mempromosikan Bali sebagai kawasan wisata yang masih layak di mata dunia," ujarnya.
Dia juga menyatakan, hingga kini belum ada pembatalan kujungan wisatawan mancanegara ke Bali terkait adanya ledakan bom di Jakarta. "Saya belum menerima laporan tentang pembatalan kunjungan itu, " tandasnya optimis.
Demikian halnya dengan wisatawan yang tengah berlibur di Pulau Dewata, dia mengaku tidak ada eksodus besar-besaran seperti yang disampaikan beberapa kalangan.
"Sampai sekarang wisatawan asing masih meilih menghabiskan liburannya di Bali, tidak ada eksodus akibat ledakan bom Jakarta," kilahnya.
Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dikatakan masih stabil, dan mencapai rata-rata 6000 orang perhari. "Saya meminta aparat meningkatkan sistim pengamanan supaya kondisi seperti saat ini bisa bertahan," imbuhnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
www.andra29enjoyaja.co.cc