Jakarta (ANTARA) - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, perusahaan pengelola klub Persib, Umuh Muchtar mengingatkan bahwa kepentingan sepak bola harus didahulukan jika rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa PT Liga Indonesia Baru (LIB) jadi digelar.
"Pokoknya cari jalan yang terbaik agar sepak bola kita aman, lancar, damai," ujar Umuh ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai manajer Persib tersebut, semua pihak harus berkepala dingin dalam membicarakan persoalan yang terjadi di persepakbolaan nasional.
Setiap masalah, lanjut Umuh, pasti memiliki solusi yang terbaik bagi semua pihak.
"Nanti kalau berbicara di rapat pun juga jangan jadi ramai, ribut. Semoga semuanya dapat mengerti," kata dia.
Sebanyak 14 tim Liga 1 Indonesia musim 2020, yang juga pemegang saham PT LIB, meminta perusahaan operator liga tersebut untuk menggelar RUPS luar biasa. Permohonan diajukan melalui surat resmi kepada direksi PT LIB yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Exco PSSI serta Dewan Komisaris PT LIB.
Baca juga: PSSI terima permintaan RUPS luar biasa LIB dari 14 klub Liga 1
Dalam suratnya, klub-klub tersebut pada umumnya meminta RUPS luar biasa agar LIB dapat menjelaskan soal kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia 2020, yang dihentikan sementara sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19, dan subsidi kepada tim-tim liga.
Adapun ke-14 tim itu adalah Arema FC, PSIS, Persebaya, Borneo FC, Madura United, Persija, Bali United, Persela, Persik, Barito Putera, Bhayangkara FC, Persiraja, PSM dan Persita.
Keempat tim Liga 1 2020 lainnya yaitu Persib bersama PSS, Persipura dan Tira Persikabo tidak atau belum menuliskan surat serupa.
Khusus Persib, Umuh menegaskan bahwa manajemen tim berjuluk Maung Bandung itu masih akan merumuskan sikap terkait RUPS luar biasa tersebut.
"Kami akan berbicara dengan para pemegang saham. Saya sendiri belum bisa menyatakan apa-apa. Kami harus merapatkan bagaimana kami akan bersikap biar satu suara," tutur laki-laki berusia 71 tahun itu.
Baca juga: Menpora: Olahraga nasional tunggu keputusan gugus tugas
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020