Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah tetap memperhatikan rambu-rambu dari DPR ketika menetapkan langkah kebijakan antisipasi dampak teror bom yang bisa mempengaruhi APBN, sepanjang target defisit 2,5 persen tidak dilampaui.
"Jika berbagai langkah yang akan dilakukan memberi konsekuensi anggaran maka akan dilakukan tanpa target defisit 2,5 persen dilampaui," katanya dalam dengar pendapat dengan DPR yang dipimpin Ketua Panitia Anggaran DPR Emir Moeis.
Ia menyebutkan, dalam waktu dekat Menko Perekonomian akan berkonsolidasi dengan menteri-menteri terkait mengenai antisipasi aksi teror.
Kalau dari masukan mereka akan berdampak ke anggaran, maka sumber pembiayaan akan diupayakan namun dengan total defisit akan sesuai kesepakatan.
"Dalam 1-2 hari ini kita akan mengadakan rapat untuk memutuskan langkah-langkah meminimalkan dampak bom ini," janji Menko Perekonomian.
DPR sendiri meminta pemerintah memuatkan pendanaan langkah-langkah antisipasi dampak teror selama tahun 2009 dalam APBN 2009.
"Kami minta pemerintah mengantisipasi dampak dari aksi teror bom dengan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan," kata Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Suharso Monoarfa.
Suharso mengatakan, pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi aksi teror namun harus tetap menjaga agar target defisit APBN 2009 sebesar 2,5 persen dari PDB tetap terjaga. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009