Quito (ANTARA News) - George, kura-kura darat raksasa yang tersisa dan kesepian, mungkin segera menjadi bapak sehingga membuat gembira para petugas perlindungan margasatwa.
Beberapa telur yang belum menetas telah ditemukan di kandang "sang bujangan" di Kepulauan Galapagos, kata beberapa penjaganya Selasa seperti dikutip Reuters.
Selama beberapa dasawarsa, kura-kura terakhir pulau Pinta yang diketahui masih hidup tersebut nyaris tak memperlihatkan keinginan untuk berkembang biak.
Tetapi George, yang kini berusia 90 tahun, dikatakan berada pada usia terbaiknya untuk berkembang biak.
Kura-kura Galapagos termasuk di antara spesies yang diamati oleh Charles Darwin untuk merumuskan teori evolusinya pada Abad 19.
Banyak ilmuwan telah berusaha membawakan pasangan buat George sejak 1993, ketika mereka menghadirkan dua kura-kura betina dari subspesies yang berbeda ke kandangnya.
Taman Nasional Galapagos mengatakan lima telur ditemukan pada Senin berada "dalam kondisi sempurna" dan telah ditaruh di inkubator.
"Kini kita harus menanti selama masa inkubasi 120 hari untuk mengetahui apakah semua telur itu subur," kata taman tersebut dalam satu pernyataan.
George, yang memiliki berat 90 kilogram, mengejutkan para petugas perlindungan tahun lalu, saat untuk pertama kali mengawinkannya dalam 36 tahun hewan itu berada di dalam kurungan. Namun semua telur yang dihasilkan oleh pasangan betinanya ternyata tidak subur.
Kura-kura diburu untuk diambil dagingnya oleh pelaut dan nelayan sampai hewan tersebut berada di ambang kepunahan, sementara habitatnya telah dimusnahkan oleh kambing yang dibawa dari daratan utama.
Sebanyak 20.000 kura-kura raksasa masih hidup di Galapagos.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009