Rejang Lebong (ANTARA) - Belasan rumah di Dusun III Desa Air Bening, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi di daerah itu Minggu siang.
Kapolsek Bermani Ulu Iptu Singgih Wirasto saat dihubungi dari Rejang Lebong mengatakan musibah angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu tidak memakan korban jiwa, namun setidaknya 11 rumah warga setempat mengalami kerusakan.
Baca juga: Empat kamar tahanan Lapas Meulaboh rusak diterjang puting beliung
"Angin puting beliung ini terjadi di Dusun III, Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya. Akibat kejadian ini 11 rumah warga terdampak, tiga diantaranya mengalami rusak berat dan delapan lainnya mengalami kerusakan ringan," ujar dia.
Adapun rumah warga yang mengalami kerusakan kategori berat antara lain milik Amat Sayuti, Supyana dan M Amirullah. Sedangkan rumah yang mengalami kerusakan ringan adalah milik Sukiyah, Junaidi, Boiman, Sarmat, Sunarto, Jumali, Sri Utomo Wijoyo dan Edwin Nakeja.
Baca juga: Puting beliung tumbangkan sejumlah pohon di Citeureup Bogor
Dijelaskan kejadian itu berlangsung cepat di mana cuaca di daerah itu sebelum kejadian dalam kondisi mendung.
Setelah kejadian itu, pihaknya bersama dengan perangkat desa dan masyarakat memperbaiki rumah-rumah yang rusak agar bisa kembali ditempati.
Baca juga: 17 rumah di Tapsel rusak dihantam puting beliung
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong M Budianto menyatakan pihaknya setelah mendapatkan informasi adanya bencana puting beliung tersebut langsung mengirimkan personel guna melakukan assesmen untuk penanganan selanjutnya.
"Tadi petugas kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan assesmen. Selain itu kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan penanggulangan tanggap bencana bagi para korban," jelas dia.
Dia mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong untuk selalu waspada mengingat saat ini sedang terjadi cuaca ekstrem sehingga berpotensi terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020