Semarang (ANTARA News) - Transaksi Pekan raya Jateng Fair 2009 yang akan dilaksanakan di arena PRPP Semarang selama 25 hari ditargetkan senilai Rp60 Miliar.
"Kami opitimistis bisa meraih transaksi penjualan itu karena kekurangan-kekurangan yang terjadi pada Jateng Fair tahun 2008 lalu sudah kami coba atasi," kata Panitia Jateng fair 2009, Theo Sestu Noegraha di Semarang, Selasa.
Menurut dia, pameran yang dijadwalkan pada 24 Juli-18 Agustus 2009 itu diterget menarik jumlah pengunjung sampai 500 ribu orang.
"Kami ingin target lebih banyak dari tahun 2008 lalu. Kalau tahun 2008 lalu, tergetnya 400 pengunjung, tetapi yang datang hanya 12 ribu pengunjung. Dari target transaksi penjualan sebesar Rp30 miliar, yang tercapai hanya Rp17 miliar," katanya.
Ia mengatakan, panitia optimistis bisa meraih terget yang dicapai, karena tema, model penjualan dan desain yang akan ditampilkan berbeda dengan Jateng Fair sebelum-sebelumnya.
"Kalau tahun sebelumnya kepanitiaan ditangani oleh `event organizer`, tapi Jateng Fair 2009 ini ditangani langsung oleh direksi PRPP," katanya.
Selain itu, kata dia, yang membedakan lagi Jateng Fair ini adalah mengusung tema "Perak negeriku" atau Pesta Rakyat Negeriku, maksudanya pameran ini menggandeng Usaha kecil menengah (UKM) dan pedagang kaki lima (PKL) yang turut mengisi gerai-gerai yang telah disediakan.
"Sesuai instruksi Gubernur Jetang, pekan raya ini harus menggerakkan sektor ekonomi masyarakat baik langsung maupun tidak langsung, dan efeknya juga harus menyentuh kepentingan semua kalangan masyarakat," katanya.
Masih menurut dia, Pemerintah Propinsi Jateng telah mensubsidi kepada UKM sebnayak 50 persen untuk pemesanan gerai yang disediakan. Hingga kini penjualan gerai Semarang fair sudah mencapai 360 gerai , artinya sudah 90 persen terjual.
"Saya yakin seluruh gerai yang disediakan 100 persen terjual," katanya.
Untuk mengantisipasi kekosongan gerai-gerai tertentu, panitia juga telah merubah konsep tata ruang pameran dan fasilitas yang disediakan.
Panitia seksi Tata Ruang Jateng Fair 2009, Rini Wahyu Hariani mengatakan, untuk mengurangi minimnaya pengunjung pada gerai tertentu, panitia menyediakan empat pintu keluar masuk yang memungkinkan pengunjung untuk mengunjungi semua gerai yang tersedia.
"Kalau ada gerai yang sepi, nanti kami akan memberikan hiburan di dekat gerainya, agar pengunjung tertarik," katanya.
Ia menjelaskan, dalam pameran Jateng Fair nanti, terdapat empat Bale yang mengelompokkan produk-produk tertentu yang ditawarkan. Misalnya Bale Merapi hanya berisi produk BUMN, pergadangan, dan teknologi. Di Bale Merbabu, ada ada produk unggulan dari Dinas Provisnsi, UMKM, Penbankan, Perbanas dan laiinya.
Sedangkan di Bale Sindoro, akan memamerkan produk-produk unggulan dari 35 Kabupaten di Jawa Tengah, dan Bale Sumbing akan berupa zona pariwisata dan perdagangan modern.
"Penataan ini biar rapi, agar tidak terkesan seperti pasar pindah," katanya.
Selain Bale-bale tersebut, panitia juga menyediakan lima titik hotspot yang tersebar di kawasan pameran dan 17 macam permainan untuk anak-anak.
"Jadi pameran ini berlaku untuk semua usia dan seluruh segemen masyarakat Jawa Tengah," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009