Tanjungpinang (ANTARA News) - Lebih dari sepertiga pemegang hak pilih di Provinsi Kepulauan Riau tidak antusias pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009, kata pakar politik, Zamzami A Karim, Selasa.

"Hal itu kemungkinan disebabkan warga di sektor swasta merasa ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak memberikan harapan baru," kata Zamzami yang juga Dekan Fisipol Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riaudi Tanjungpinang.

Jumlah pemilih yang masuk daftar pemilih tetap sebanyak 1.243.586 orang terdiri dari laki-laki 645.336 orang dan perempuan 598.250 orang.

Dari jumlah itu, menurut data KPU Kepri mengenai hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten/kota di Provinsi Kepri, pemilih yang tidak menggunakan haknya 482.957 suara.

Menurut Zamzami, tingkat partisipasi yang tergolong rendah pada pilpres bukan disebabkan kurangnya sosialisasi oleh KPU, melainkan karena masyarakat kurang antusias terhadap pilpres.

KPU sudah melakukan sosialisasi agar masyarakat menggunakan hak pilih secara maksimal.

"Peran pers juga cukup besar dalam mendorong masyarakat menggunakan hak pilih dan menyosialisasikan pemilu," katanya.

Kemungkinan masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih tersebut merasa pilpres hanya menguntungkan aparat pemerintahan.

"Mereka menilai setelah pilpres gaji pegawai negeri sipil naik," ujarnya yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tanjungpinang.

Dia berpendapat, masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih tidak dapat digolongkan sebagai masyarakat yang apatis atau tidak peduli terhadap pilpres.

Mereka justru peduli pada perbaikan nasibnya. tetapi merasa pilpres tidak memberikan harapan yang cerah bagi dunia usaha.

"Tidak memilih bukan berarti apatis," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009