Departemen Luar Negeri di Jakarta pada Selasa menyatakan itu didasarkan atas peningkatan perdagangan kedua negara beberapa tahun terakhir, terutama peningkatan 55,7 persen pada 2007 sebagaimana terungkap dalam seminar "Tantangan dan Kesempatan Kerjasama Perdagangan dan Investasi antara Indonesia dan Paraguay" di Asuncion, Paraguay.
Pada kesempatan itu, Dutabesar Indonesia untuk Paraguay Sunten Z Manurung mengatakan bahwa di tengah krisis ekonomi dunia, Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi 4,4 persen pada kuartal pertama 2009.
Stabilitas ekonomi Indonesia tersebut mendorong peningkatan peran Indonesia dalam berbagai fora antarbangsa, antara lain G20 dan G8 plus.
Selain itu, Dutabesar Indonesia itu juga menyampaikan peningkatan berarti dalam hubungan dwipihak, baik dalam bidang politik maupun perdagangan, terutama dalam tiga tahun terakhir, serta peluang kerja sama pada masa mendatang.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Paraguay bidang Hubungan Ekonomi dan Integrasi Don Francisco Oscar Rodriguez Campuzano, dalam beberapa waktu terakhir terjadi perubahan dalam kebijakan ekonomi Paraguay, yang sebelumnya sangat dititikberatkan pada forum kerjasama ekonomi regional Pasar Selatan (Mercosur).
Paraguay kini mencoba mengikuti perkembangan ekonomi antarbangsa dengan meningkatkan modal asing langsung ke Paraguay, kerjasama teknik dan lebih giat dalam berbagai fora antarbangsa, khususnya kawasan Asia.
Menurut dia, Paraguay memandang Indonesia sebagai negara dengan kedudukan penting di Asia, sehingga pemerintah menjajaki pembukaan kedutaannya di Indonesia.
Pemilihan Indonesia untuk kedutaanbesar Paraguay di wilayah Asia tenggara juga merupakan cermin peningkatan kepentingan Paraguay terhadap Indonesia.
Sementara itu, Wakil Presiden Kamar Dagang Paraguay-Indonesia Sergio Sanchez Hausmann menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara maju dalam bidang industri, antara lain, otomotif, elektronik dan produk kimia, yang sangat dibutuhkan Paraguay, yang perekonomiannya dikuasai bidang pertanian.
Sebaliknya, produk utama Paraguay, yaitu kacang kedelai dan daging, merupakan dagangan diperlukan Indonesia, sehingga terbuka peluang sangat besar bagi peningkatan perdagangan kedua negara itu.
Dalam seminar tersebut, kedua pihak berharap pengusaha kedua negara itu saling mengenal potensi dan memanfaatkan peluang kerjasama permodalan serta dagang dengan masing-masing negara.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Jadi mikir nee, apa emang perlu kerjasama dengan mereka?