Jakarta, 21/7 (ANTARA) - Pasca-peristiwa bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta Jumat pagi (17/7), tingkat hunian kamar hotel di Bali tetap tinggi. Hasil pemantauan Tim Crisis Center Depbudpar di tiga lokasi wisata unggulan di Bali; Nusa Dua, Kuta, dan Sanur menunjukan okupansi hotel di sana rata-rata sebesar 70% hingga 90%.
Okupansi di Westin Hotel kawasan wisata Nusa Dua pada Minggu dan Senin (20/7) tercatat sebesar 70%, sedangkan Hotel Kuta Paradiso dan Inna Grand Sanur Hotel masing-masing mencapai 90% dan 83%. Kawasan wisata Kuta dan Sanur pada hari libur panjang (long weekend) Sabtu hingga Senin terlihat dipadati wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Sementara itu hasil pemantauan di pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali pada Sabtu (18/7) menunjukan terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan. Tercatat wisatawan mancanegara (wisman) yang datang sebanyak 7.995 orang, sedangkan wisman yang meninggalkan Bali sebanyak 7.867 orang. Kondisi serupa juga terjadi pada kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Tercatat wisnus yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai sebesar 7.995 orang, sedangkan yang keluar dari Bali sebesar 7.867 orang.
Sebelumnya dalam jumpa pers di Media Center Mall Bellagio Mega Kuningan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menegaskan tidak ada eksodus wisman dari Indonesia atas peristiwa aksi teror bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta pada Jumat pagi (17/7). "Hasil pengecekan di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai tidak ada eksodus wisman. Ini menandakan bahwa wisman tidak terlalu khawatir atas terjadinya aksi teror bom di Jakarta pagi tadi," kata Menbudpar Jero Wacik.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009