Buenos Aires, (ANTARA News) - Pelatih Argentina Diego Maradona mendapat ijin memilih dari otoritas sepak bola, Senin, untuk memindahkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan saingan beratnya Brazil pada September dari Stadion River Plate di Buenos Aires.

Maradona mengkritik lapangan River Plate sebelum dan setelah pertandingan terakhir kualifikasi Argentina di kandang sendiri, yang berakhir dengan kemenangan 1-0 atas Kolombia pada Juni, dan mengatakan para pemain meminta pertandingan dipindahkan ke Stadion Rosario Central yang lebih lengkap di kota kedua di Argentina itu. Ini berpikir positif ala Maradona.

Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengatakan pada laman mereka (www.afa.org.ar), Senin, bahwa induk organisasi sepak bola dunia

FIFA sudah menyatakan stadion yang lebih kecil Rosario Central dapat menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan kualifikasi Argentina.

Pemilihan venue akan dilakukan oleh Maradona dan direktur teknik nasional Carlos Bilardo, yang sebagai pelatih membawa Argentina meraih kemenangan pada Piala Dunia 1986, kata presiden AFA Julio Grondona kepada media setempat.

"Hal utama dalam masalah ini adalah untuk menyenangkan mereka yang main," kata Grondona pada laman suratkabar Infobae (www.infobae.com).

Lapangan Gigante de Arroyito yang padat di Rosario, 400km utara Buenos Aires, akan membuat fans lokal semakin dekat ke gawang dibanding stadion River, Monumental, yang mempunyai lintasan atletik di sekeliling lapangan.

Perselisihan Maradona dengan River Plate, musuh bebuyutan tim kesayangannya Boca Juniors, menjadi berita di dalam maupun di luar lapangan sejak awal Juni karena klub tersebut tersinggung akibat kritiknya.

Sejumlah laporan juga menyebutkan para pemain khawatir bermain di River Plate karena takhyul, sebab pertandingan pada 5 September itu akan jatuh pada ulangtahun ke-16 negara itu, satu-satunya kekalahan kandang Argentina dalam kualifikasi Piala Dunia, dipermalukan oleh Kolombia 0-5.

Argentina, yang berjuang untuk menemukan formatnya di bawah asuhan Maradona, berada dalam posisi tidak aman di urutan keempat dalam grup 10 negara Amerika Selatan, lima poin di bawah pemimpin klasemen Brazil. Hanya empat tim teratas yang otomatis lolos ke babak final di Afrika Selatan tahun depan.

Argentina harus menghadapi tim yang berada di urutan ketiga Paraguay tiga hari setelah pertandingan melawan Brazil, kemudian bertemu dengan Peru di kandang sendiri dan bertandang ke Uruguay pada Oktober.

Tim yang berakhir di urutan kelima maju ke pertandingan playoff dengan negara di urutan keempat dalam zona CONCACAF untuk memperebutkan satu tempat lainnya.

Sekretaris sepak bola River Mario Israel memperingatkan Argentina agar tidak memutar balik sejarah.

"Saya yakin kandang tim nasional menurut sajarah adalah stadion kami. Menolak Monumental adalah Kesalahan strategis," katanya kepada radio setempat, mengacu pada venue kemenangan pertama Argentina dalam Piala Dunia pada 1978, demikian dikutip dari Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009