"Saksi di TKP menjelaskan bahwa korban sempat kelelahan akibat berolahraga menaiki sepeda gayungnya dan sempat istirahat sejenak, serta melanjutkan perjalanan selang berapa meter korban terjatuh dan tidak sadarkan diri. Kata istrinya, korban mempunyai riwayat sakit jantung," kata Kapolsek Kuta Selatan, AKBP Yusak Agustinus dalam keterangan persnya di Denpasar, Sabtu malam.
Ia mengatakan bahwa korban sudah cukup lama berada di Bali karena istrinya merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan tinggal di wilayah Kuta Selatan.
Baca juga: Polda Metro bekuk penculik WNA asal Inggris
Yusak Agustinus menjelaskan dari keterangan saksi Gede Wijana yang juga Kelian Dinas Ungasan bahwa saat di TKP ada salah satu warga pulang bekerja dan bertemu dengan seorang buruh proyek saat melewati jalan tersebut (TKP). Kemudian buruh proyek tersebut meminta untuk berhenti, karena ada warga asing jatuh dari sepeda.
"Jadi di lokasi, warga saya ini diberhentikan sama buruh proyek itu dan bilang kalau ada orang jatuh naik sepeda. Buruh proyek itu sebelumnya lihat korban menaiki sepeda dan melihat korban merasa lelah, lalu sempat turun dari sepedanya. Kemudian korban melanjutkan perjalanannya tapi terlihat agak memaksakan diri," ungkapnya.
Sekitar 15 meter dari lokasi tersebut, menurut Yusak, korban lalu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Kemudian, dari laporan warga tersebut, Kelian Dinas Ungasan langsung menghubungi ambulans KBS Desa Ungasan.
Setelah tim kesehatan tiba di lokasi dan melakukan pengecekan denyut nadi korban, namun tidak ditemukan denyut nadi tersebut serta bibir dan kukunya terlihat membiru.
Sekitar pukul 18.30 Wita korban dibawa oleh tim COVID-19 BPBD Kabupaten Badung menuju RSUP Sanglah untuk penanganan lebih lanjut.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020