Timika (ANTARA News) - Ribuan karyawan PT Freeport yang sejak Senin (13/7) berada di Timika, hingga Senin belum diizinkan kembali ke Tembagapura, lahan tambang perusahaan itu.
Para karyawan yang berada di Timika sejak sejak awal minggu lalu itu, sesuai jadwal cuti yang diberikan perusahaan, seharusnya sudah ke Tembagapura untuk menggantikan rekan mereka.
Namun hingga saat ini para karyawan tidak bisa naik ke Tembagapura walaupun Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Ekodanto sudah menyatakan membuka jalur Timika-Tembagapura dan siap mengamankan jalur tersebut.
Walaupun demikian pihak management PT Freeport masih tetap tidak mengijinkan karyawannya untuk kembali bekerja ke Tembagapura, Distrik Tembagapura, atau melakukan perjalanan melintas ruas jalan Timika-Tembagapura.
Akibatnya ribuan karyawan masih tertahan di Timika yang menyebabkan ribuan karyawan lainnya yang berada di Tembagapura terpaksa bekerja dengan sistem kerja lembur.
Namun para karyawan yang berada di Timika tetap mengisi absensi dengan datang ke "check point" 26 yang berlokasi di Gorong-gorong Timika dengan memasukkan kartu identitas mereka ke mesin yang disediakan dikawasan yang sekaligus merupakan terminal bagi bus-bus milik Freeport.
Para karyawan yang ditemui ANTARA seusai mengabsen mengaku, walaupun mereka tidak bekerja selama seminggu, setiap hari harus datang untuk melihat pengumuman sekaligus absensi.
Juru bicara PT Freeport Mindo Pangaribuan saat dihubungi mengakui, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui secara pasti kapan PT Freeport mengizinkan karyawannya kembali bekerja di kawasan pertambangan di Tembagapura.
"Saya belum mengetahui secara pasti kapan karyawan dapat bekerja kembali," kata Mindo.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009