Peshawar, Pakistan, (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata menewaskan empat pejabat polisi dalam serangan Senin dini hari di sebuah daerah di Pakistan baratlaut, di rute pasokan penting ke Afghanistan, beberapa pejabat mengatakan.

Dalam insiden lainnya sebuah bom menewaskan satu tentara di kota Bannu di bagian baratlaut negara itu, demikian dikutip dari AFP.

Dalam serangan terhadap polisi itu, para penyerang menyerang sebuah mobil gerbong polisi yang sedang patroli malam di distrik Bara di pinggiran kota Peshawar, pejabat senior polisi Qazi Jamil mengatakan.

"Sekitar 10 penyerang bersenjatakan dengan senapan Kalashnikov yang bersembunyi di kedua sisi jalan melepaskan tembakan dan menewaskan semua empat pejabat polisi," ia mengatakan pada AFP.

Insiden itu terjadi di jalan penting ke Afghanistan timur dekat pos polisi Sarband, tempat wilayah yang pemerintah kuasai langsung itu masuk ke wilayah suku Khyber yang bergolak.

Para korban itu telah dikonfimasikan oleh seorang pejabat polisi lainnya. "Empat rekan kami tewas dan doa pemakaman mereka akan diadakan Senin malam," kata pejabat Safdar Khan.

Dalam insiden lainnya sebuah bom yang dikendalikan dengan rimot menewaskan satu tentara paramiliter dan melukai enam tentara lainnya termasuk seorang komandan di Bannu.

Kepala Korps Perbatasan distrik Bannu, Abdul Nawaz Khatak, sedang melakukan perjalanan dengan sejumlah tentaranya ketika gerilyawan meledakkan sebuah bom di tepi jalan yang dikendalikan dengan rimot, pejabat polisi setempat Aurangzeb Khan mengatakan.

"Satu tentara tewas dan enam tentara lainnya luka-luka termasuk komandan Khatak," Khan mengatakan melalui telpon pada AFP.

Kepala polisi Bannu Iqbal Marwat mengkonfirmasi para korban yang diakibatkan oleh bom yang dikendalikan dari jarah jauh itu.

Gerilyawan Islam dengat sengit menentang aliansi Pakistan dengan AS, yang tentaranya memerangi perlawanan Taliban di tetangganya Afghanistan, yang melakukan serangan tiap hari terhadap pasukan keamanan di Pakistan baratlaut.

Bagian terbesar persediaan dan peralatan yang dibutuhkan oleh AS dan pasukan asing pimpinan-NATO yang berperang di Afghanistan melalui daerah Khyber yang tak patuh hukum dan gerilyawan sering kali menyerang konvoi itu.

Beberapa pejabat AS mengatakan Pakistan baratlaut telah menjadi tempat yang tak aman bagi gerilyawan Taliban dan al Qaida, yang melarikan diri dari serangan pimpinan-AS 2001 di Afghanistan dan menyusun diri kembali untuk melancarkan serangan terhadap tentara asing di perbatasan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009