Kabul (ANTARA News/Reuters) - Sebuah pesawat militer yang digunakan pasukan NATO jatuh setelah lepas landas dari sebuah pangkalan penting di Afghanistan selatan, Senin, kata para pejabat aliansi itu, kecelakaan kedua di pangkalan itu dalam beberapa hari belakangan ini.

Semula diduga adalah sebuah helikopter, kata seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO di Afghanistan yang kemudian mengatakan yang jatuh itu adalah sebuah pesawat yang membawa sejumlah kecil awak.

"Kecelakaan itu akan diselidiki, akan tetapi kemungkinan tidak disebabkan aktivitas gerilyawan," kata ISAF dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara ISAF mengatakan para awak meloncat menggunakan kursi pelontar dengan selamat dan hanya menderita luka ringan. "Mereka yang cedera telah diobati," kata juru bicara itu.

Beberapa keterangan lebih jauh menyebutkan pesawat itu jatuh di Pangkalan Udara Kandahar, pangkalan militer utama aliansi itu di provinsi Kandahar, satu pangkalan gerilyawan Taliban.

Pesawat itu terbakar setelah jatuh dan pasukan Afghanistan menutup jalan-jalan menuju pangkalan yang terletak di selatan kota Kandahar, kata para pejabat.

Juru bicara ISAF mengatakan beberapa orang sedang dievakuasi dari daerah itu demi keselamatan mereka sendiri.

Lalu lintas dari pangkalan-pangkalan udara di wilayah selatan itu meningkat secara dramatis sejak ribuan Marinir AS dan tentara Inggris melancarkan operasi besar-besaran terhadap Taliban di provinsi Helmand tetangga Kandahar awal bulan ini.

Pada hari Minggu, 16 orang tewas dan lima lainnya cedera ketika sebuah helikopter transpor sipil Mi-8 buatan Sovyet jatuh setelah lepas landas dari pangkalan udara Kandahar.

Dan pada hari Sabtu, sebuah jet tempur F-15E Strike Eagle jatuh di Afghanistan timur menewaskan dua awaknya, satu kecelakaan yang jarang terjadi pada jet supersonik yang digunakan untuk menyerang sasaran-sasaran darat dan membantu dukungan udara untuk pasukan darat.

Pekan lalu, enam awak Ukraina tewas di dalam sebuah helikopter transpor Mi-26 buatan Sovyet yang jatuh di Helmand. Pihak berwenang Moldova mengatakan helikopter itu ditembak jatuh ketika mengangkut pasokan-pasokan ke satu pangkalan Inggris yang terpencil.

Marinir AS dan tentara Inggris melancarkan operasi besar-besaran di Helmand awal Juli, operasi pertama berdasarkan strategi regional baru Presiden AS Barack Obama untuk mengalahkan Taliban dan menstabilkan Afghanistan.

Juli sejak itu menjadi bulan paling berdarah bagi pasukan asing dalam perang delapan tahun, yang memicu perdebatan di dalam negeri menyangkut apakah pasukan dipasok dengan layak, berapa lama mereka harus berada di sana, atau apakah mereka semua harus tinggal di Afghanistan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009