Surabaya (ANTARA) - Utusan BNPB yang juga adalah purnawirawan jenderal memuji penanganan wabah Cobid-19 di Surabaya. Mereka meliputi Mayor Jenderal TNI (Purn) Eko Budi S, Mayor Jenderal Marinir TNI (Purn) Gatot Triswanto, dan Brigadir Jenderal Pol (Purn) Drs JB Gebana P.
"Apa yang telah disampaikan oleh ibu wali kota selaku ketua gugus tugas daerah sudah cukup baik," kata Budi, saat menggelar pertemuan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya, Sabtu.
Adapun upaya yang telah dilakukan administratur Surabaya yang dianggap baik, di antaranya penyemprotan disinfektan, pemberian sembako, memperhatikan warga yang terpapar di rumah sakit, memberikan vitamin, dan jamu.
Baca juga: Ketua RT/RW di Surabaya diminta tak malu jika ada warga positif corona
Budi mengatakan tujuan kedatangannya bersama dua rekannya ke Surabaya untuk melaksanakan kegiatan monitor dan evaluasi berbagai kegiatan percepatan penyelesaian Covid-19.
Untuk itu, ia bersama dua rekannya itu datang langsung ke Balai Kota Surabaya untuk berinteraksi langsung Rismaharini selaku ketua gugus tugas percepatan penangan Covid-19 di Surabaya.
Sementara Gebana yang juga ikut datang ke Balai Kota Surabaya kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu disiplin dalam lima hal, yaitu disiplin tinggal di rumah, disiplin memakai masker, disiplin mencuci tangan, disiplin jaga jarak, dan disiplin menjaga pola hidup bersih.
Baca juga: Pemkot Surabaya bantah lamban tangani kasus COVID-19 di Sampoerna
"Mari jaga dan disiplin lima hal ini, untuk bersama-sama melawan Covid-19," katanya.
Sementara itu Rismaharini menjelaskan tentang berbagai upaya yang telah mereka tempuh dalam melawan pandemi ini, salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan setiap harinya ke berbagai penjuru kota.
Selain itu, memasang wastafel di fasilitas umum dan berbagai fasilitas publik lainnya, mengirimkan minuman pokak dan juga telur ke warga, terutama warga yang statusnya OTG, ODP, PDP dan positif Covid-19.
Baca juga: Pemkot Surabaya sikapi kluster baru kasus COVID-19 di Sampoerna
Bahkan, ia juga menyampaikan berbagai upaya Dinas Kesehatan Surabaya dalam melakukan tracing atau penelurusan kepada warga kota, termasuk pula data-data pasien hingga cerita dan kronologi terkena Covid-19.
"Kami lengkap datanya itu hingga ceritanya, dia terkena dimana dan sudah berhubungan atau kontak dengan siapa aja," ujarnya.
Baca juga: DPRD menilai dua sektor penentu keberhasilan PSBB di Surabaya
Ia juga menyampaikan 17 pos perbatasan Surabaya yang saat ini terus diperketat penjagaannya. Bahkan, bagi warga yang baru datang dari luar negeri, akan langsung diminta isolasi diri di hotel yang telah disediakan pemkot.
"Mereka kami minta isolasi diri di hotel selama 14 hari, kami juga lakukan beberapa tes," katanya.
Baca juga: 48 kelurahan di Surabaya nol kasus positif COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020