Jakarta, (ANTARA News) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi akan terjadi penurunan tingkat hunian hingga 30 persen, pascaledakan bom yang mengguncang dua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

"Saya kira hunian hotel akan menurun hingga 20-30 persen," ungkap Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Carla Parengkuan, di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, sudah barang tentu pihaknya tidak bisa berbuat banyak jika imbas dari ledakan bom tersebut berakibat pada munculnya "travel warning" (peringatan perjalanan), seperti yang dilakukan Pemerintah Australia.

Menurut Carla, kejadian tragis ini merupakan tantangan berat bagi sektor pariwisata, khususnya di DKI Jakarta.

Dia berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dari insiden yang telah menewaskan sembilan orang dan 50 orang luka-luka ini agar perekonomian Indonesia segera pulih.

"Dampaknya bagi DKI berat. Polisi harus segera mengungkap. Jangan lama mengganggu perekonomian," kata Carla.

Sementara itu Pengelola pusat perbelanjaan memperketat pengamanan untuk memeriksa para pengunjung yang datang.

Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan DKI Jakarta Andreas Kartawinata mengatakan, pasca ledakan seluruh pusat perbelanjaan di Jakarta mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Semuanya drop karena banyak pengunjung yang enggan datang ke mal," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009