"Angka itu naik tiga persen dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada pemilu legislatif 2009 yang hanya 73 persen. Hal ini sekaligus menepis prediksi sejumlah pihak yang menyatakan partisipasi pemilih pada pilpres rendah," katanya di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan, meskipun masih di bawah target yang ditetapkan KPU DIY sebesar 80 persen, angka partisipasi pemilih di DIY sebesar 76 persen merupakan hal yang cukup melegakan.
"Kami merasa lega dan senang dengan kenaikan angka partisipasi pemilih di DIY, meskipun kurang dari target yang ditetapkan. Sebenarnya kami menargetkan partisipasi pemilih sebesar 80 persen, namun angka 76 persen mampu membuat kami lega dan senang," katanya.
Saat ditanya mengenai suara yang tidak sah, ia mengatakan, pada Pilpres 2009 di DIY suara yang tidak sah turun jika dibandingkan dengan pemilu legislatif 2009.
Menurut dia, jika pada pemilu legislatif 2009 suara tidak sah mencapai 11 persen, namun pada Pilpres 2009 hanya 6,02 persen.
"Hal itu juga menjadi bukti bahwa sosialisasi tahapan pilpres yang dilakukan oleh KPU membuahkan hasil. Semua itu cukup membahagiakan dan membanggakan KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu," katanya.
Apalagi, menurut dia, pelaksanaan Pilpres 2009 juga lebih lancar dibandingkan dengan pemilu legislatif 2009, terutama pada tahap rekapitulasi penghitungan suara tidak ada kendala yang berarti.
"Semua saksi dan tim sukses masing-masing pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dapat menerima keputusan rekapitulasi perolehan suara dan bersedia menandatangani berita acara penetapan," katanya.
Ia mengatakan, KPU DIY secara resmi telah menetapkan rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2009 di tingkat Provinsi DIY dengan keunggulan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono yang memperoleh 1.219.187 suara atau 61,71 persen.
"Posisi berikutnya ditempati pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto yang memperoleh 555.071 suara (28,10 persen), kemudian pasangan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto memperoleh 201.389 suara (10,19persen)," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009