Solo (ANTARA News) - Tidak ada pengamanan khusus diPondok Pesantren Al Mukmin, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dipimpin UstadAbu Bakar Ba`asyir terkait adanya peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, pada Jumat (17/7).

"Tidak ada perintah dari pemimpin pondok pesantren agar pengamanan diperketat," kata koodinator piket keamanan pondok pesantren tersebut, Muhammad Syahliayas di Sukoharjo, Minggu.

Dia mengatakan, pengamanan yang dilakukan masih seperti yang mereka lakukan sehari-hari.

"Penjagaan hanya kami lakukan di dua pintu utama pondok pesantren, pintu utama bagi pondok pesantren pria dan pintu pondok pesantran wanita," katanya.

Jumlah yang dikerahkan dalam penjagaan tersebut, lanjutnya, berjumlah sekitar lima belas orang yang dibagi di dua pintu utama tersebut.

Dia mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan dengan menjaga pintu dan berkeliling di seluruh penjuru pondok pesantren.

"Selain itu, aktivitas di pondok pesantren ini juga masih seperti biasa. Tidak ada kondisi yang berbeda setelah adanya kasus bom di Jakarta tersebut," katanya.

Pada berita sebelumnya, mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba`asyir mengatakan, pelaku peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta pada Jumat lalu adalah musuh Islam.
Dia mengatakan, pihaknya menentang keras tuduhan mengenai pengeboman ini ditujukan kepada umat Islam.

Terkait dengan indikasi pelaku peledakan adalah berasal dari kelompok Islam tertentu, dia mengatakan, hal tersebut jangan diartikan sebagai keinginan umat Islam.

"Harus obyektif dalam menyikapi kasus peledakan ini agar tidak ada yang dipojokkan," kata Abu Bakar Ba`asyir.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009