The New York Post melaporkan perusahaan ritel mewah itu telah mengajukan Bab 11 proses restrukturisasi di Pengadilan Kepailitan A.S. untuk Distrik Selatan Texas.
Dalam sebuah surat kepada pelanggan, pihak eksekutif Neiman Marcus, Geoffroy van Raemdonck menekankan bahwa bisnis itu tidak dilikuidasi dan perusahaan berencana untuk membuka kembali toko-tokonya begitu kondisi finansial mereka dinyatakan aman untuk melakukannya.
Baca juga: Rumah judi Las Vegas jadi "Food Bank" COVID-19
Baca juga: Ikuti jejak Dubai, banyak mal dan restoran di Abu Dhabi kembali buka
"Ini hanyalah sebuah proses yang memungkinkan perusahaan kami untuk mengurangi utang, mengakses modal tambahan untuk menjalankan bisnis selama masa-masa sulit ini, dan memunculkan perusahaan yang lebih kuat dengan kemampuan untuk melayani Anda dengan lebih baik dan melanjutkan transformasi kami dalam jangka panjang," kata van Raemdonck.
Pandemi virus corona baru atau Covid-19 telah memaksa banyak bisnis untuk tutup sementara waktu, termasuk Neiman Marcus yang kemudian menutup sementara semua 43 department store mewahnya.
Namun pandemi virus corona diduga bukan menjadi penyebab utama kebangkrutan Neiman Marcus. Perusahaan ini sendiri sudah terlilit hutang miliaran dolar sebelum virus corona melanda dan beban hutang itu semakin memburuk setelah pandemi virus corona melanda.
Baca juga: Carlos Ghosn ramalkan Nissan bangkrut 2-3 tahun mendatang
Baca juga: Startup wisata Airy dikabarkan tutup permanen dampak COVID-19
Baca juga: Cambridge Analytica gulung tikar
Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020