Tanjungpinang (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, aksi peledakan bom di Jakarta berdampak buruk pada dunia perekonomian karena dapat menurunkan kepercayaan investor asing.
Wakil Ketua Apindo Kepri, Rudy Chua, Sabtu, di Tanjungpinang, mengatakan, investor membutuhkan kenyamanan untuk membuka usaha di Kepri maupun di wilayah lainnya.
"Jaminan keamanan adalah salah satu syarat terpenting dalam menarik investor," katanya.
Dia mengatakan, peledakan bom di Jakarta akan mempengaruhi perekonomian di Kepri. Apalagi peristiwa tragis itu telah beberapa kali terjadi di Indonesia.
"Bukan hanya perekonomian di Jakarta yang terganggu, melainkan juga Kepri," katanya.
Rudy mengatakan, saat ini masyarakat dunia sedang menyaksikan proses penyelidikan yang dilakukan aparat keamanan pasca-peledakan bom di dua hotel di Jakarta tersebut. Dalam dunia investasi, kata dia, peristiwa peledakan bom di Jakarta tersebut adalah pemandangan yang buruk.
"Sektor perekonomian Kepri maupun secara nasional kembali terganggu," katanya.
Sebelum peristiwa peledakan bom di Jakarta, kata dia, Indonesia termasuk negara yang aman untuk berinvestasi. Kepercayaan investor semakin kuat dengan hasil pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden yang berlangsung aman. Namun hal itu telah dikotori oleh pelaku peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton pada Jumat pagi (17/7-2009).
Peledakan bom di dua hotel di Jakarta tersebut mempengaruhi stabilitas keamanan yang dapat membuat investor di berbagai daerah di Indonesia merasa ketakutan. Bahkan kemungkinan terburuk lainnya dapat terjadi seperti investor mengurungkan niatnya menanamkan modal di Indonesia.
"Investasi itu membutuhkan kepercayaan," katanya.
Rudy mengemukakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan keamanan dan mempermudah birokrasi investasi untuk menarik minat investor. Namun sayang, Usaha yang dilakukan pemerintah itu digagalkan oleh pelaku peledakan bom di Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia.
"Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Indonesia kembali harus bekerja keras untuk membangun kepercayaan investor terhadap Indonesia," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009