"Saya kira prioritas saat ini adalah mempertahankan rantai pasokan berjalan lancar... Di dalam wilayah EU sendiri, kami menerapkan 'jalur hijau' (green lane), kelancaran mobilisasi hal esensial melalui batas negara," kata Driesmans, dalam telekonferensi dengan wartawan, Jumat.
Menurut dia, negara-negara kawasan ASEAN juga menghadapi tantangan serupa, yakni bagaimana menjamin barang-barang dapat dikirim dengan lancar dari satu negara ke negara lainnya demi ketersediaan produk di pasaran. Dan itu telah menjadi pembahasan EU dan ASEAN.
Sementara untuk langkah jangka panjang, Driesmans mengatakan perlunya kelanjutan pembahasan atas kesepakatan perdagangan bebas (FTA) antara blok kawasan EU dan ASEAN.
"FTA dengan Singapura saat ini sedang dijalankan, kemudian FTA dengan Vietnam sudah ditandatangani dan diratifikasi, FTA dengan Indonesia tengah dalam pembahasan, kami harap dengan negara-negara ASEAN lainnya juga," ujar Driesmans.
Selain itu, Driesmans menambahkan mengenai kesepakatan kerja sama dalam sektor penerbangan, yang saat ini terdampak pandemi COVID-19 secara signifikan, misalnya dengan penutupan sebagian besar rute terbang di seluruh dunia.
"Comprehensive Air Transport Agreement (CATA) yang sudah dinegosiasikan beberapa tahun belakangan, kami harap dapat segera ditandatangani dan diterapkan karena dapat meningkatkan akses transportasi udara di kawasan EU dan ASEAN," demikian Driesmans.
Baca juga: Riset vaksin COVID-19 jadi fokus utama program kerja sama EU dan ASEAN
Baca juga: Krisis obat virus corona ancam Uni Eropa
Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020