Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan seluruh biaya pengobatan di rumah sakit bagi korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton ditanggung oleh pemerintah.
"Jika korban tidak memiliki asuransi jiwa di manapun, pemerintah akan menjamin biaya pengobatan sepenuhnya," kata Siti Fadilah yang didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, usai menjenguk korban ledakan bom yang dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, Sabtu sore.
Korban yang telah dirujuk ke Rumah Sakit di Singapura, kata dia, telah memiliki asuransi sehingga tidak dijamin pemerintah.
Jaminan biaya pengobatan, kata dia, berlaku untuk korban yang masih dirawat di rumah sakit di Indonesia baik warga negara asing maupun warga negara Indonesia.
"Pokoknya rumah sakit tidak boleh rugi dan menarik biaya pengobatan berapa pun kepada korban yang dirawat," katanya.
Menurut dia, korban yang bisa ditangani di Indonesia tidak akan dirujuk ke rumah sakit di luar negeri seperti Singapura.
Sementara itu, Aburizal Bakrie mengatakan ia telah menjenguk semua korban yang di rawat di RS MMC.
"Kami juga sempat berbincang dengan beberapa korban, antara lain satpam hotel Marriott, pramusaji serta karyawan yang masih training," kata Aburizal.
Dalam perbincangan, kata dia, para korban mengaku kaget akan terjadi ledakan bom di kedua hotel tersebut.
Ia menambahkan, pemerintah akan melakukan usaha semaksimal mungkin untuk menjamin kesembuhan para korban.
Aburizal menegaskan, tidak ada dari pihak korban yang secara khusus meminta bantuan dari pemerintah.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
INDONESIA HARUS BELAJAR MEMBALAS BUDI BAIK ORANG LAIN.