Mataram (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mensterilkan kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, dari kemungkinan teror bom karena kawasan itu dipadati wisatawan mancanegara.
Puluhan aparat kepolisian, sejak Sabtu siang hingga petang melakukan serangkaian pemeriksaan di berbagai hotel dan restoran yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Polisi yang melakukan serangkaian pemeriksaan itu dilengkapi senjata dan peralatan lainnya.
Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB juga diterjunkan untuk mensterilkan kawasan wisata Senggigi itu, sekaligus memeriksa semua kendaraan terutama beroda empat atau lebih yang melintasi kawasan wisata itu.
Kapolda NTB, Brigjen Polisi Surya Iskandar, kepada wartawan saat memantau upaya sterilisasi kawasan wisata Senggigi itu mengatakan, upaya itu lebih dimaksudkan untuk menciptakan rasa aman dan damai di kalangan para wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata itu.
"NTB terutama kawasan Senggigi menjadi tempat berkumpulnya wisatawan mancanegara. Di salah satu hotel di lokasi itu juga tengah berlangsung rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu presiden sehingga wajar jika diberlakukan pengamanan ketat," ujarnya.
Jajaran Polda NTB juga memberlakukan pengamanan ketat di pintu masuk wilayah NTB seperti di Bandara Selaparang Mataram dan Pelabuhan Laut Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pasca peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jumat (17/7) lalu.
Kendati demikian, pola pengamanan ketat itu tidak boleh mengganggu kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke wilayah NTB, termasuk aktivitas wisatawan asing yang tengah bertamasya di pantai Senggigi.
Dari pantauan lapangan, sehari setelah ledakam bom di dua hotel di kawasan Mega Kuningan Jakarta itu, aktivitas wisatawan mancanegara di kawasan Senggigi tetap berjalan sebagaimana biasa.
Belum ada indikasi warga asing melakukan eksodus dari Pulau Lombok, NTB, terkait insiden bom itu.
Para wisatawan mancanegara terlihat leluasan bepergian ke berbagai lokasi di kawasan wisata Senggigi, bahkan menurut sejumlah petugas hotel tingkat hunian kamar di kalangan wisatawan mancanegara masih sama seperti sebelum ledakan bom itu.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009