Jakarta (ANTARA News) - Para keluarga korban ledakan bom yang terjadi di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton mengharapkan pelaku aksi tersebut segera ditangkap.
"Kami sudah sangat trauma, karena anak semata wayang ,Bambang Yulianto (30), sudah kedua kalinya menjadi korban bom," kata Maryanto (56) di Rumah sakit Jakarta, Sabtu.
Dia mengetahui bahwa anaknya menjadi korban bom di hotel Marriott, Mega kuningan Jakarta, setelah mendapat telepon dari Bambang.
Mendengar kabar melalui telepon genggam itu, dia langsung bergegas mencari tempat Bambang dirawat.
Maryanto yang tinggal di jalan Praja Dalam E RT 10 RW 5 Jakarta Selatan, bisa bertemu dengan anaknya setelah Sholat Jumat.
Bambang yang masih bujangan adalah anggota keamanan di hotel JW Marriott itu. Dia langsung merangkul ayahnya kendati masih terbaring di tempat tidur dorong RS Jakarta.
Maryanto dengan berlinang air mata terus menatap anaknya yang masih terbaring, sedangkan Bambang belum diperbolehkan dokter untuk banyak bicara.
Menurut Maryanto, pada tahun 2003 saat ledakan pertama di hotel Marriott, anaknya mengalami luka bakar 40 persen dan kaki luka tembus.
Pada ledakan kedua ini Bambang hanya trauma dan terlalu banyak menghisap asap tebal bencana bom tersebut.
Sampai hari kedua, Sabtu (18/7) Bambang masih dalam perawatan intensif bersama belasan korban lainnya di RS Jakarta.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009