Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mengajak orang tua, guru dan tokoh agama untuk menanamkan pengetahuan kepada anak bahwa terorisme itu kejahatan yang tidak pantas dicontoh.
"Mulai sekarang harus ditanamkan oleh ibu, ayah atau tokoh agama bahwa terorisme itu adalah suatu kejahatan kemanusiaan," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta di Jakarta, Sabtu.
Usai membuka Pameran Produk Kreatif Indonesia dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, Meutia mengatakan, anak harus diajarkan bahwa dengan alasan apapun terorisme dan bunuh diri tidak dapat dibenarkan baik secara hukum atau agama.
Mereka menjadi korban dari tindakan teroris seperti pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.
Peran orang tua juga dituntut harus memiliki sikap keras dan wibawa dalam menanamkan disiplin seperti tidak boleh menyaksikan tanyangan film yang mengandung kekerasan, komersialisasi seksual dan tontonan negatif lain disertai alasan.
Wibawa kepada anak, bukan berarti harus disertai dengan sanksi atau bentuk kekerasan melainkan dengan rasa kasih sayang dan perhatian.
Dengan demikian, meski tantangan yang masuk dari luar seperti kemajuan teknologi informasi yang memberikan dampak yang luas bagi anak masa kini, tetapi orang tua telah memiliki penangkal agar anak tumbuh sebagaimana mestinya.
"Itu merupakan suatu bagian yang harus diubah dalam mendidik dan merupakan bagian yang harus diubah dari pola pengasuhan anak di negara kita," ujarnya. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009