Defisit neraca perdagangan Jawa Tengah terus mengalami penurunan sejak Januari 2020Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat nilai ekspor maupun impor provinsi ini selama Maret 2020 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Kepapa BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Jumat, mengatakan defisit neraca perdagangan Jawa Tengah pada Maret 2020 mengalami defisit sebesar 106,04 juta dolar AS
"Defisit neraca perdagangan Jawa Tengah terus mengalami penurunan sejak Januari 2020," katanya.
Baca juga: BPS catat neraca perdagangan RI Maret 2020 surplus 743,4 juta dolar
Ia menjelaskan nilai ekspor Jawa Tengah pada Maret 2020 mencapai 703,35 juta dolar AS turun 2,74 persen di banding Februari 2020 yang mencapai 723,15 juta dolar AS.
Sementara nilai impor Maret 2020 sebesar 808,38 juta dolar AS, turun 14,57 persen di banding Februari 2020 yang mencapai 946,29 juta dolar AS.
Menurut dia, neraca perdagangan Jawa Tengah untuk komoditas minyak dan gas (migas) mengalami defisit sebesar 247,4 juta dolar AS. Adapun neraca perdagangan komoditas nonmigas justru mengalami surplus sebesar 142,37 juta dolar AS.
Ia menuturkan Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah, sementara China menjadi negara pemasok utama komoditas impor nonmigas provinsi ini.
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen pada triwulan I 2020
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020