"Hasil pengecekan di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai menunjukkan tidak terjadi eksodus wisman. Ini menandakan bahwa wisman tidak terlalu khawatir atas terjadinya aksi teror bom di Jakarta," kata Menbudpar Jero Wacik di Jakarta, Sabtu.
Jero Wacik yang didampingi Sekjen Depbudpar, Wardiyatmo, dan Dirjen Pemasaran Depbudpar, DR Sapta Nirwandar, menjelaskan, pengaruh aksi teror bom terhadap rencana kunjungan wisman memang mulai dirasakan.
Ia mencontohkan, batalnya Tim Munchester United (MU) bermain di Jakarta serta travel warning yang dikeluarkan oleh Singapura dan Australia terhadap Jakarta.
"Namun, tindakan seperti ini sesuatu hal yang wajar, dan menjadi tantangan bagi kita untuk bekerja keras dalam memulihkan kepercayaan kembali," kata Menteri.
Jero juga menyatakan rasa prihatin yang mendalam serta menyampaikan turut berbelasungkawa kepada para korban peristiwa teror bom tersebut.
Aksi teror bom, kata Menbudpar, terjadi saat kondisi pariwisata Indonesia dalam posisi yang sangat baik dengan tingkat hunian kamar hotel di Jakarta dan Bali mencapai 70 persen dan 80 persen.
Selain itu tingkat kepercayaan wisatawan dunia terhadap Indonesia mulai tinggi dan semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita harus bekerja keras untuk memulihkan kembali situasi tersebut," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009