Denpasar (ANTARA News) - Pasca ledakan di kawasan Mega Kuningan Jakarta, hampir semua kantor perwakilan negara asing di daerah Renon Denpasar, Bali, dijaga ketatkepolisian.

Selain mendapat penjagaan petugas dengan persenjataan lengkap, mobil dan sepeda motor patroli polisi juga terlihat mondar-mandir di kawasan yang juga banyak terdapat kantor pemerintahan itu, demikian Antara Denpasar melaporkan, Sabtu.

Tidak hanya itu, Hotel Ritz-Carlton yang berdiri di kawasan Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, juga mendapat penjagaan yang ekstra ketat.

Puluhan petugas tampak melakukan "pagar betis" di kawasan hotel yang menempati lahan seluas kurang lebih 2,5 hektare itu

Petugas yang disiagakan di kawasan itu tidak hanya terlihat dari unsur Gegana Satbrimob Polda Bali, tetapi juga Detasemen 88/Antiteror, petugas Satpam setempat dan unsur lain yang tidak mengenakan pakaian seragam dinas.

Khusus di depan pintu masuk hotel yang berdiri di lokasi berkemiringan dan rimbun pepohonan, tampak dilakukan pemeriksaan yang cukup ketat terhadap setiap orang, barang dan kendaraan yang datang.

Pemeriksaan oleh petugas Gegana dan Detasemen 88/Antiteror Polda Bali itu dilakukan dengan mengerahkan perangkat deteksi logam dan cermin pemantul serta perangkat lainnya.

Selain itu, dua anjing pelacak bahan peledak juga tampak dioperasikan untuk mengendus beberapa tempat yang dicurigai dapat dipakai untuk meloloskan atau menyimpan bahan peledak.

Menurut petugas, Ritz-Carlton Bali mendapat menjagaan cukup ketat seperti itu berkaitan dengan munculnya aksi peledakan bom di hotel yang sama yang berdiri di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

Hampir bersamaan dengan bom meledak di Ritz-Carlton Jakarta, di kawasan yang sama juga terjadi peristiwa serupa yang menimpa Hotel JW Marriott dengan jatuhnya 9 korban tewas dan puluhan luka-luka.

Petugas pada Biro Operasi Polda Bali yang dihubungi terpisah menyebutkan bahwa penjagaan cukup ketat tidak hanya dilakukan pihaknya di Ritz-Carlton saja, tetapi juga hampir di lokasi pemondokan yang banyak dikunjungi orang asing di Pulau Dewata.

Seperti diketahui, kata polisi, sasaran aksi peledakan oleh kaum teroris selama ini sebagian besar ditujukan untuk orang asing. Karenanya, hotel yang menampung orang asing lebih diprioritaskan pengamanannya.

Selain lokasi pemondokan, penjagaan juga tampak dilakukan petugas gabungan di lokasi-lokasi lain dan sejumlah pintu masuk Pulau Dewata.

Pintu masuk yang kini "diduduki" aparat berseragam dan berpakaian preman itu terlihat di kawasan Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Celukanbawang dan Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein ketika dihubungi membenarkan bahwa wilayahnya kini mendapat penjagaan dan patroli pengamanan yang cukup ketat pasca ledakan di Jakarta.

"Begitu kami mendapat informasi tentang adanya ledakan yang diduga bom di dua lokasi di Jakarta, kami langsung perintahkan petugas untuk meningkatkan upaya pengamanan," ucapnya.

Peningkatan keamanan tersebut tidak hanya dilakukan dengan menyiagakan petugas dalam jumlah yang cukup di lokasi-lokasi yang dianggap rawan aksi kejahatan, tetapi juga lewat pengerahan satuan untuk berpatroli.

Patroli utamanya dilakukan ke sejumlah tempat yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara, termasuk kawasan perkantoran perwakilan asing di Bali, ucapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009